PKS Kritik Jokowi Berikan Sembako Langsung: Bukan Presiden yang Baik

PKS Kritik Jokowi Berikan Sembako Langsung: Bukan Presiden yang Baik

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 03:25 WIB
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera (Foto: Alfons/detikcom)
Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membagikan secara langsung sembako ke rumah warga di Bogor, Jawa Barat. Menurut PKS, tindakan itu tidak mencerminkan presiden yang baik.

"Pertama, ini lagi-lagi tindakan Pak Jokowi sebagai warga yang baik. Tapi bukan Presiden yang baik. Sehingga, presiden mestinya, Pak Jokowi, sibuk memperbaiki mekanisme dan data warga yang hingga saat ini mengeluh belum dapat bantuan," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, saat dihubungi, Rabu (30/4/2020).

Selain itu, Mardani menilai akan ada masalah baru jika presiden memberikan bantuan. Malah, akan mengganggu keharmonisan masyarakat sekitar.


"Kedua, pembagian tanpa sistematika yang baik, justru menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi masyarakat. Karena sebagian dapat, dan sebagian lagi tidak dapat. Boleh jadi yang tidak dapat justru yang lebih perlu," kata Mardani.

"Terakhir, kalau masih mau memberi, juga tidak perlu diketahui publik. Ini jauh lebih ikhlas. Kalau perlu tidak perlu diberi tahu ini dari beliau. Ayo Pak Jokowi urus negara dengan baik," kata Mardani.


Mardani juga mendapat keluhan dari masyarakat soal pembagian bansos di lapangan. Banyak data tidak akurat sehingga ada pembagian data yang meleset.

"Kelurahan para ketua RT, RW dan Kepala Desa. Mulai jumlah yang kurang hingga data yang tidak sesuai. Yang perlu tidak menerima, yang berkecukupan malah menerima," kata Mardani.

Istana: Bentuk Jokowi Dekat Wong Cilik

Presiden Jokowi membagikan langsung sembako ke rumah-rumah warga di kawasan Bogor. Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, mengatakan Jokowi mengerti kesulitan masyarakat.

"Pak Jokowi juga kita tahu bahwa selama ini memang dikenal dekat dengan wong cilik, jadi sangat mengerti kesulitan hidup yang sedang melanda. Itulah cara Bapak Presiden untuk turut berbagi, sedikit banyak beliau ingin mengurangi beban. Inilah wujud dari solidaritas sosial," kata Bey saat dihubungi, Rabu (29/4/2020).

Menurut Bey, Jokowi hanya ingin meringankan beban masyarakat. "Itulah cara Bapak Presiden untuk turut berbagi, sedikit banyak beliau ingin mengurangi beban. Inilah wujud dari solidaritas sosial," kata Bey.

Tindakan yang dilakukan oleh Jokowi bukan baru pertama dilakukan. Bey bercerita, Jokowi melakukan tindakan itu sejak menjadi kepala daerah.

"Harus saya jelaskan bahwa membagikan paket sembako langsung ke rakyat merupakan cara Presiden Joko Widodo secara pribadi menyatakan keprihatinan dan empati pada saudara-saudara kita yang sedang dalam kesulitan. Dan hal ini sudah dilakukan sejak Pak Jokowi menjadi Walikota Solo dan juga sebagai Gubernur DKI Jakarta," kata Bey.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali membagikan sembako kepada warga di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Jokowi kali ini menyambangi langsung rumah warga di kawasan Sempur, Bogor.

Sembako itu dibagikan Jokowi di kawasan Sempur, Bogor, Minggu (26/4/2020) malam. Ada tiga rumah warga yang didatangi Jokowi.


"Yang dituju dan memang membutuhkan ada 3 KK, diserahkan langsung Presiden. Tapi warga sekitar juga diberi paket sembako," kata kepada wartawan.

Bey memastikan Jokowi tetap memperhatikan protokol kesehatan saat membagikan sembako ke rumah warga. Lokasi tersebut juga sudah dicek terlebih dahulu sebelum Jokowi datang.

"Sudah dicek sebelumnya di daerah itu dan Presiden juga menggunakan masker dan jaga jarak," ujar Bey.

Halaman 2 dari 2
(aik/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads