Seorang ahli gizi, Lidya Gresasi, mendaftarkan diri menjadi relawan untuk penanganan Corona di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Alasan Lidya menjadi relawan itu karena melihat tenaga medis yang berjuang di garda depan untuk memberantas virus Corona (COVID-19).
Lidya bercerita bahwa sehari-hari ia bertanggung jawab dalam mengatur asupan gizi khususnya bagi tenaga medis dan pasien di RS Darurat Wisma Atlet. Menurutnya, untuk mendukung imunitas, asupan gizi harus mengandung sumber protein yang cukup.
"Jadi memang kalau dari nilai gizi sendiri kita utamakan makanan aneka ragam yang tinggi akan protein. Karena yang mendukung sistem imun itu sendiri adalah sumber protein seperti daging ayam, daging ikan, daging sapi," tutur Lidya saat menceritakan pengalamannya di RSD Corona Wisma Atlet melalui siaran live YouTube BNPB, Selasa (29/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keinginan Lidya untuk menjadi seorang relawan COVID-19 berasal dari kesedihannya melihat rekan-rekan medis yang mulai berjatuhan. Saat itu, hatinya tergerak untuk menjadi seorang relawan.
"Jadi memang ahli gizi ini mungkin dorongan awal saya ya, saya lihat teman-teman perawat dan tenaga medis yang berjuang di garis depan. Kemudian dan dosen yang sudah dipanggil Tuhan. Di situ saya tergerak," cerita Lidya.
Meskipun tidak berhadapan dengan pasien secara langsung, Lidya berkomitmen agar bisa membekali para tenaga medis dengan imunitas tinggi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat bekerja maksimal dalam menangani pasien COVID-19. Sehingga, pasien bisa segera pulih tanpa harus membiarkan tenaga medis terinfeksi virus Corona.
Sama dengan Lidya, Steven Stallone juga merupakan relawan di Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet. Steven ini dulunya bekerja di Surabaya, Jawa Timur, dia memutuskan keluar dari pekerjaanya dan bergabung menjadi relawan untuk penanganan Corona (COVID-19).
![]() |
Awalnya, Steven mengaku ragu. Namun, ia memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan memilih maju sebagai relawan medis. Saat ini Steven ditempatkan di bagian laboratorium rumah sakit.
"Tapi sebagai perawat saya mengatakan kapan saya bisa turun tangani wabah internasional secara langsung, sampai tua pun saya nggak akan dapat pengalaman. Jadi, apa salahnya coba maju," kata Steven.
Steven saat ini ditempatkan di High Care Unit (HCU) RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut Steven, jika ada pasien COVID-19 yang sedang kritis akan ditempatkan di ruangan ini untuk penanganan khusus. Ia bertanggung jawab dalam memantau perkembangan kesehatan pasien kritis COVID-19.
"Saya bertugas di HCU. HCU Itu tempat pasien kritis yang butuh penanganan lebih atau perhatian lebih," katanya.
"Biasanya mulai dari monitor tanda-tanda vital pasien, kemudian segala keluhan, penyakit, mulai pemeriksaan laporan lengkap dan segala macam," lanjut Steven.
Meski begitu, Steven mengaku senang karena bisa bergabung sebagai relawan medis. Dia mengatakan pemerintah bahkan memperhatikan kebutuhan para relawan dan tenaga medis di RS darurat ini, seperti di RS darurat disediakan juga fasilitas penunjang untuk tenaga medis bersantai dan menenangkan pikiran setelah bekerja seharian penuh.
"Kemudian ada fasilitas lain yang bisa kita nikmatin untuk refreshing, seperti karoke, badminton dan skuter," jelasnya.