Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membuka kemungkinan memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berakhir pada 1 Mei nanti. Alasannya, masih ada kerumunan warga selama PSBB diberlakukan di Tangsel.
"Kalau diukur dari kepatuhan orang untuk pakai masker dan jaga jarak, ada terlihat hasil yang bagus dari PSBB. Tapi kalau dilihat dari masih ada kerumunan orang dan tidak diam di rumah, PSBB nampaknya masih harus diperpanjang," kata Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Benyamin mengatakan Pemkot Tangsel akan melakukan evaluasi bersama tokoh masyarakat terkait penerapan PSBB yang sudah memasuki pekan kedua. Keputusan diperpanjang atau tidaknya PSBB nantinya ada di tangan Wali Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu Wali Kota tentu akan evaluasi hasil terakhir dari PSBB selama 2 minggu ini. Ibu Wali dalam evaluasinya nanti akan meminta pertimbangan saran dan masukan dari Forkompimda, tokoh-tokoh masyarakat dan cendekiawan," ujarnya.
Menurut Benyamin, sejauh ini PSBB di Tangsel sudah memperlihatkan pengaruh terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19) di wilayah itu. Hingga kini tercatat 90 kasus positif di Tangsel, di mana 15 orang sembuh dan 18 meninggal dunia.
"Melihat angka penderita yang sembuh, bisa dikatakan cukup memberikan pengaruh dari PSBB," ucap Benyamin.
Seperti diketahui, PSBB di Tangsel berlaku sejak 18 April hingga 1 Mei. Dalam aturannya, PSBB itu bisa diperpanjang 14 hari.
(abw/jbr)