Kembali ke target Jokowi, yakni 10 ribu tes per hari. Bila menilik jumlah tes yang diumumkan Pemerintah tiap harinya, maka totalnya tidak sampai 10 ribu tes per hari. Dengan kata lain, target Jokowi belum tercapai.
Namun demikian, jumlah tes terus bertambah per harinya. Jumlah tes baru rata-rata sekitar 2 ribu hingga 5 ribu tes per hari. Tak hanya jumlah tes, jumlah laboratorium yang bisa mengetes virus SARS-CoV-2 juga terus bertambah. Laboratorium-laboratorium itu berkualifikasi Biosafety Level (BSL) 2, tersebar di berbagai daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait target Jokowi itu, pemerintah masih berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidak-tidaknya kita mampu untuk melaksanakan 10 ribu tes per hari dalam konteks PCR real time yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," kata juru bicara pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam siaran langsung lewat kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (27/4).
Yuri mengatakan Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari 75 ribu tes PCR. Tes PCR adalah jenis tes yang hingga kini dinyatakan lebih akurat ketimbang tes cepat (rapid test).
"Sampai dengan saat ini telah melakukan lebih dari 75 ribu tes untuk pemeriksaan antigen berbasis pada real time PCR, sebagai hasil dari contact tracing pelacakan kasus kontak COVID-19 dari kasus positif yang sudah kita dapatkan sebelumnya," kata Yuri.
Tes PCR khusus dilakukan untuk orang-orang yang pernah berkontak dengan orang yang positif terjangkit COVID-19. Tes PCR hingga saat ini sudah dilakukan di 58 lab di berbagai wilayah Indonesia.
"Sampai dengan saat ini untuk reagen pemeriksaan PCR, ke seluruh Indonesia telah terdistribusi lebih dari 436 ribu. Ini menjadi kunci untuk kita bisa melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10 ribu lebih dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," kata Yuri.