Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Ramadhan kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, dia mengajak masyarakat tetap menyambut bulan suci Ramadhan dengan sukacita.
"Menjelang bulan suci Ramadhan, izinkan kami mengucapkan selamat melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, Ramadhan kali ini 1441 H amat berbeda dengan Ramadhan-Ramadhan lain. Kali ini kita berada dalam suasana pandemi COVID-19 mewabah ke seluruh dunia, semua tempat merasakan hal yang sama, bahkan di Mekah dan Madinah pun di sana Ramadhan-nya berbeda, nggak ada lagi Tarawih di tempat itu, kita sekarang di Indonesia di Jakarta, khususnya, memasuki suasana Ramadhan yang berbeda," begitu kata Anies dalam tayangan yang disiarkan melalui akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (23/4/2020).
Anies kemudian bercerita selama hidupnya menjalani Ramadhan tanpa jauh dari masjid. Banyak aktivitas yang dia lakukan di masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak selama perjalanan hidup saya mengikuti kegiatan dari waktu ke waktu, Ramadhan itu adalah masjid. Pada saat memasuki bulan Ramadhan, Subuh di masjid, bahkan ketika masih kecil, dari Asar sampai Magrib semua berada di masjid. Sesudah itu buka bersama, sesudah itu kemudian tadarus sampai kemudian salat Isya, Tarawih, hampir semua kita memasuki Ramadhan adalah kembali ke masjid," ujarnya.
"Kali ini berbeda, tak pernah terbayangkan masuk bulan Ramadhan tanpa masjid, masuk bulan Ramadhan tanpa kita berada di dalam kegiatan masjid. Berubah sekali. Ini adalah sesuatu yang amat berbeda," sambung Anies.
Anies meminta masyarakat menjadikan momen ini sebagai refleksi untuk merasakan Ramadhan di zaman Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan tetap meningkatkan ibadah tanpa adanya dorongan dari masjid.
"Dan barangkali kalau saya refleksi sedikit barangkali kita perlu berani mengakui, mungkin ini mirip dengan suasana Ramadhan di zaman Rasulullah SAW. Pada masa itu tidak ada buka bersama, tidak ada Tarawih bersama, sempat ada Tarawih tapi kemudian Nabi tidak meneruskan, semuanya dikerjakan di rumah, iftar di rumah, berbuka puasa di rumah, tidak ada ramai-ramai. Semuanya berada di lingkar rumah bahkan kegiatan qiyamul lail dikerjakan di rumah tidak dikerjakan di masjid, saat ini kita punya kesempatan untuk merasakan Ramadhan sebagaimana masa Nabi dahulu," ucapnya.
"Melakukan semuanya di rumah, kita juga harus mengakui mungkin selama ini kita membutuhkan lingkungan untuk membentuk suasana dengan adanya kegiatan di masjid maka kita semua berputar di sekitar masjid, masjid menjadi pendorong pada saat bulan puasa, Subuhan di masjid, semua berkumpul di masjid, kali ini kita akan masuk suasana yang berbeda yang namanya mendisiplinkan diri tidak bersama dengan masyarakat, tapi harus bisa menahan hawa nafsu tanpa ada lingkungan yang menilai, harus bisa meningkatkan ibadah tanpa adanya lingkungan yang mendorong, harus bisa meningkatkan ketakwaan tanpa harus membawa lingkungan untuk mendorong," lanjutnya.
Lebih lanjut, Anies meminta masyarakat memanfaatkan momen ini untuk berkumpul bersama keluarga. Dengan begitu, banyak waktu yang bisa dihabiskan bersama keluarga.
"Sebuah pengalaman yang amat sangat unik, karena itu saya mengatakan kepada kita semua, memasuki bulan suci Ramadhan ini, khususnya di Jakarta, mari kita siapkan keluarga kita, karena ini semua akan berkisar di sekitar keluarga, di rumah kita iftar dalam kesederhanaan. Kegiatan tarawih dipimpin oleh ayah di rumah bersama dengan anaknya tak bisa lagi menitipkan ke masjid,karena semuanya dilakukan di rumah, tadarus di rumah, Subuh di rumah, semua kegiatan dilakukan di rumah. Mendadak kita punya pengalaman unik menjalani Ramadhan dalam suasana yang mungkin mirip dengan suasana ketika Rasulullah dulu bersama sahabatnya. Saya mengucapkan kepada semua selamat memasuki bulan suci Ramadhan, insyaallah kita benar-benar berhasil mencapai derajat muttaqin, dan insyaallah kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dimenangkan. Terima kasih," tutup Anies.