Kapolda Sulteng Irjen Syafril Nursal mengatakan, pelaku menyimpan sebuah bom di balik jaket. Dalam insiden penyerangan itu, pelaku mencoba merampas senjata milik Briptu Ilham.
"Kedua pelaku ditembak mati oleh aparat saat melakukan pengejaran di wilayah lingkar Desa Moengko, Poso. Satu unit bom kami temukan di dalam jaket pelaku," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun usaha tersebut gagal. Meski tertembak dari jarak dekat, Briptu H berhasil mempertahankan diri dan membuat kedua pelaku kocar-kacir.
Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Syafril Nursal menuturkan, kedua pelaku telah membuntuti korban untuk kemudian diserang.
Kedua jenazah pelaku akan diautopsi di RS Bhayangkara. Kedua jenazah akan diautopsi sambil mengumpulkan barang bukti lainnya untuk keterlibatan dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Dari hasil identifikasi sementara, Didik menyebutkan, pelaku bernama Ali alias Darwin Gobel tertembak di bagian kaki dan punggung. Sementara Muis Fahron alias Abdullah terkena tembakan di bagian kepala.
Saat ini, kondisi polisi korban penyerangan yang terluka kian membaik. Kini korban dirujuk menuju Palu untuk dirawat di RS Bhayangkara.
"Kondisinya membaik, tadi sudah diberangkatkan ke Palu. Mungkin jam 7 malam tiba, karena perjalanan Poso ke Palu memakan waktu kurang-lebih 5 jam," jelas Irjen Syafril.
(idn/idn)