Pihak kepolisian membantu memberi kain yang nantinya dijahit Nuri menjadi masker. Keterbatasan fisik tak menghalangi Nuri untuk tetap berbagai ke sesama.
Kisah kaki kanannya ini mesti diamputasi berawal saat Nuri bersepeda motor mengalami kecelakaan tunggal sehingga membuat kaki kanannya patah. Namun karena keadaan ekonomi yang sulit, Nuri berobat kampung ke dukun patah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi kondisi kakinya kian hari bertambah parah. Terjadi pembengkakan dan pembusukan di kakinya. Kondisi ini diketahui Bhabinkamtibmas dan dilaporkan ke Polres Inhu.
Dari sinilah, Polres Inhu memfasilitasi untuk membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru. Nuri dirujuk dengan kondisi kakinya yang sudah parah. Hasil pemeriksaan medis, akibat pembusukan yang sudah parah karena tak ada penanganan, akhirnya tidak bisa diselamatkan.
"Kata tim medis, kakinya tidak bisa diselamatkan lagi. Akhirnya kaki kanannya terpaksa diamputasi," kata Jaya.
(cha/jbr)