Selama ini, jumlah ODP dan PDP belum pernah disampaikan ke publik lewat siaran harian Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri). Bila menengok situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, tak ada keterangan terkait ODP dan PDP.
Biasanya, jumlah ODP dan PDP diketahui dari keterangan per provinsi yang menyediakan situs data Corona regional, misal situs Pemprov Banten, Pemprov DKI, Pemprov Jawa Barat, atau Pemrov DIY. Ada pula pihak rumah sakit yang menyampaikan jumlah ODP dan PDP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selasa (14/4), alias sehari setelah Jokowi menyampaikan perintah pertama terkait transparansi data hingga ke tingkat ODP, Yuri tampil. Kini update yang dia sampaikan berbeda ketimbang hari sebelumnya, kali ini lebih lengkap dengan menyertakan jumlah ODP dan PDP.
![]() |
"Kelompok saudara-saudara kita yang termasuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) sampai saat ini sudah tercatat 139.137 orang," kata Yuri dalam konferensi pers yang ditayangkan saluran YouTube BNPB Indonesia, Selasa (14/4).
Ratusan ribu ODP ini menjadi perhatian besar terkait penyebaran virus Corona. Di antara 139.137 orang itu, ada yang kondisinya tidak sakit dan sakit ringan. Orang yang hampir-hampir tak ada bedanya seperti orang sehat itu tanpa sadar, ucap Yuri, berpotensi menjadi sumber penularan. Dia kemudian memaparkan data PDP.
"PDP sampai dengan saat ini ada 10.482 orang," ucapnya.
Yuri mengatakan sejak Corona ditetapkan sebagai bencana nasional oleh Presiden Jokowi pada Senin (13/4) kemarin, seluruh data terkait wabah diintegrasikan mulai dari tingkat desa hingga pemerintah pusat. Semua dikendalikan oleh satu sistem jaringan data.
"Sehingga seluruhnya bisa kita lihat dan akses secara terbuka dan bisa dilihat secara lebih transparan," ucap Yuri.
(dnu/dnu)