Semakin hari, jumlah kasus positif COVID-19 di Ibu Kota semakin bertambah. Kini, angkanya sudah nyaris menembus 2.000 kasus.
Dinamika angka menyangkut nyawa ini terlihat di situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id. Jumat (9/4) pukul 10.00 WIB kemarin, kasus positif COVID-19 di Jakarta berjumlah 1.810 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 1.810 kasus, 156 orang meninggal dunia. Sementara 82 orang sembuh dan 1.139 pasien masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan 433 lainnya menjalani isolasi mandiri.
Angka beranjak dari 1.810 kasus. Sabtu (11/4) pukul 13.00 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta menjadi 1.903 kasus.
Jumlah total kasus kematian positif COVID-19 ada 168 orang. Pasien yang dirawat ada 1152 orang, serta yang menjalani isolasi mandiri ada 441 orang.
Sore harinya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri) menjelaskan lewat siaran langsung di akun YouTube BNPB Indonesia.
Kasus COVID-19 tersebar di 34 provinsi. Provinsi DKI Jakarta memuat kasus paling banyak, yakni 1.948 kasus positif COVID-19, diikuti Jawa Barat dengan 421 kasus, dan Jawa Timur dengan 267 kasus.
1.948 Bukan sekadar angka yang dekat dengan 2.000. Dalam empat angka itu ada orang-orang berdarah dan berdaging, punya keluarga, mungkin sudah dinanti anaknya di rumah, atau punya orang tua, punya kakak yang menyayangi, atau adik yang sudah kangen bermain bersama. Terlepas dari refleksi tentang angka ini, Yuri secara umum mengajak semuanya kompak melawan COVID-19.
"Saudara-saudara, data ini adalah gambaran yang nyata bahwa penyebaran masih terjadi, penyebaran masih terus terjadi. Artinya, masih ada kasus positif yang berada di tengah-tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan, yang belum disiplin untuk menjaga jarak, belum disiplin untuk menggunakan masker," kata Yuri.
Dari 1.948 kasus positif COVID-19 di Jakarta yang diumumkan Pemerintah Pusat itu, 159 kasus berakhir dengan kematian, 82 kasus berujung kesembuhan.