"Pada tanggal 11 ini, telah bertambah lagi 330 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif, sehingga total menjadi 3.842 kasus. Ada empat yang sudah dilaporkan sembuh, sehingga total menjadi 286 sembuh. Dan ada 21 yang meninggal, sehingga total menjadi 327 meninggal. Saudara-saudara, data ini adalah gambaran yang nyata bahwa penyebaran masih terjadi, penyebaran masih terus terjadi. Artinya, masih ada kasus positif yang berada di tengah-tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan, yang belum disiplin untuk menjaga jarak, belum disiplin untuk menggunakan masker," tegas jubir pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (11/4/2020).
Pria yang akrab disapa Yuri ini juga menyoroti soal penolakan jenazah pasien Corona yang masih terjadi di beberapa daerah. Dia menekankan Kementerian Agama (Kemenag) dan MUI telah mengatur tata cara pemakaman pasien Corona dengan protokol medis. Masyarakat diminta tak khawatir.
"Protokol tentang penguburan jenazah telah dibuat sesuai dengan edaran Kementerian Agama dan aturan Fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2020. Pengurusan jenazah yang terpapar virus COVID-19 telah dilakukan dengan protokol medis yang ada dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah terlatih dan berwenang untuk melakukan itu. Oleh karena itu, kami berharap tidak ada lagi alasan oleh masyarakat untuk takut atau bahkan menolak tentang hal ini," ujar dia.
"Kami berupaya melindungi semuanya, kami bersungguh-sungguh. Kementerian Agama dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia pun telah mendukung bersama-sama untuk penatalaksanaan jenazah ini sebaik-baiknya," imbuh Yuri.
Saudara-saudara sekalian, selamat sore. Pada sore ini saya akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan terkini dari respons pandemi COVID-19 yang telah kita laksanakan secara bersinergi, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.
Pertama-tama kami mengucapkan belasungkawa kepada korban COVID-19 yang terpaksa harus meninggal. Semoga arwahnya kini tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan menurut para pemuka agama, mereka meninggal sebagai pejuang yang syahid.
Protokol tentang penguburan jenazah telah dibuat sesuai dengan edaran Kementerian Agama dan aturan Fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2020. Pengurusan jenazah yang terpapar virus COVID-19, telah dilakukan dengan protokol medis yang ada dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah terlatih dan berwenang untuk melakukan itu. Oleh karena itu kami berharap tidak ada lagi alasan oleh masyarakat untuk takut atau bahkan menolak tentang hal ini.
Kami berupaya melindungi semuanya, kita bersungguh-sungguh. Kementerian Agama dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia pun telah mendukung bersama-sama untuk penatalaksanaan jenazah ini sebaik-baiknya.
Mereka adalah saudara-saudara kita yang terpaksa harus gugur dalam melaksanakan tugasnya. Mereka adalah keluarga kita yang karena penyakit ini telah menjadi korban dan harus meninggal. Oleh karena itu mari kita hormati mereka. Tidak ada alasan untuk kita menolak, tidak ada alasan untuk kita takut terkait dengan hal ini.
Pemerintah terus bekerja untuk memberantas penyebaran virus Corona ini. Sekali lagi, pemerintah bekerja untuk memberantas penyebaran virus Corona ini. Oleh karena itu mari kita bersama-sama, bergotong royong , bersama semua lapisan masyarakat untuk menangani permasalahan COVID-19 ini. Oleh karena itu kami berterima kasih kepada semua warga negara Indonesia yang telah patuh, yang telah disiplin untuk bersama-sama mengendalikan penyakit ini dengan memutus rantai penularannya, dengan mematuhi segala aturan yang telah kita berikan.
Oleh karena itu, saya memohon kepada Saudara-saudara sekalian untuk tetap mengikuti informasi terkait COVID-19 dari sumber-sumber yang benar, dari sumber-sumber yang resmi, baik di portal covid-19.go.id, hotline 119 ataupun di pesan WhatsApp COVID-19 di 081133399000, HALOKEMKES di 15000567. Dan banyak sekali aplikasi-aplikasi online dan layanan telemagazine yang lainnya.
Dan kemudian ikuti live update yang dilaksanakan oleh TVRI, RRI, Kantor Berita Antara yang akan memberikan siaran secara terus-menerus baik terkait dengan apa perkembangan harian maupun apa yang harus dilakukan masyarakat untuk menangani permasalahan ini. Inilah satu-satunya cara agar kita bisa mendapatkan informasi yang benar, tidak panik, dan tidak terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kita akui kebenarannya.
Berikutnya, per hari ini, tanggal 11 April, kita sudah melakukan pemeriksaan hampir 20 ribu sampel yang kita periksa di 40 laboratorium di seluruh Indonesia, baik yang berada di Jakarta, sampai di daerah. Ini adalah upaya kita untuk menegakkan diagnosis dengan pasti melalui pemeriksaan PCR real time yang menjadi standar di dalam kaitan untuk menegakkan diagnosis confirmation COVID-19.
Lebih dari 790 ribu APD medical grade kualitas premium, kualitas yang terbaik yang ditujukan untuk melindungi semua tenaga kesehatan. Sudah diadakan oleh seluruh Gugus Tugas dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Secara khusus nanti kita akan membahas tentang APD ini, sehingga kita dapat memahami berbagai level penggunaan APD dan berbagai kualitas di dalam kaitannya dengan APD yang digunakan. Ini semata-mata untuk menjaga agar semua tenaga kesehatan terlindungi dan bisa bekerja dengan baik di dalam penanganan COVID-19 ini.
Kita tahu bahwa telah banyak relawan yang ikut bersama-sama kita untuk menangani COVID-19. Lebih dari 18 ribu relawan medis maupun nonmedis, serta relawan-relawan yang bergerak di bidang komunikasi bersama-sama kita untuk menangani COVID ini. Dan lebih dari 194 miliar rupiah donasi masyarakat yang disumbangkan untuk merespons COVID-19 ini.
Kementerian Pendidikan akan menyelenggarakan program belajar dari rumah yang akan tayang di TVRI mulai tanggal 13 April, sebagai sarana alternatif pembelajaran bagi siswa, guru, dan orang tua. Bahkan Kementerian Keuangan pun telah menambahkan jumlah penerima bantuan sosial program kartu sembako menjadi 20 juta penerima.
Namun sekali lagi, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah itu bukan satu-satunya solusi, karena kita sadari betul penyakit menular, basis penanganannya harus pada komunitas, harus kepada masyarakat sebagai ujung tombak dari penyelenggaraan untuk memutuskan rantai penularan itu. Oleh karena itu, besar peran masyarakat dan sangat menentukan.
Mari berkontribusi dengan tetap di rumah, tetap di rumah menjadi kunci agar tidak terjadi paparan virus yang lebih banyak lagi kepada kita. Akan memperburuk kondisi penyakit COVID apabila terus-menerus terpapar virus dengan jumlah yang cukup banyak. Di rumah jawabannya. Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin. Apabila terpaksa keluar dari rumah, gunakan masker, hindari kerumunan. Sekali lagi, gunakan masker, hindari kerumunan. Tetap menjaga jarak ketika berkomunikasi dengan orang lain, setidak-tidaknya pada jarak 2 meter. Kemudian tetap di rumah adalah alternatif, agar tidak bepergian ke mana pun, termasuk pulang ke kampung. Oleh karena itu, inilah yang harus kita lakukan di dalam kaitan dengan pengendalian penyakit ini, kalau kita mau memutuskan rantai penularannya dengan cara yang benar.
Saudara-saudara, saya akan sampaikan update untuk kasus yang kita dapatkan pada hari ini. Berdasarkan pemeriksaan konfirmasi positif dari real time PCR, data ini adalah data yang kita gunakan, bukan hanya dalam konteks untuk merawat pasien, tetapi juga dalam konteks untuk melakukan penelusuran kontak agar di luar kita terus-menerus bisa mencari menemukan dan melakukan isolasi, sehingga penularan di luar tidak terus terjadi.
Pada tanggal 11 ini, telah bertambah lagi 330 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif. Sehingga total menjadi 3.842 kasus. Ada 4 yang sudah dilaporkan sembuh, sehingga total menjadi 286 sembuh. Dan ada 21 yang meninggal, sehingga total menjadi 327 meninggal.
Saudara-saudara, data ini adalah gambaran yang nyata bahwa penyebaran masih terjadi, penyebaran masih terus terjadi. Artinya, masih ada kasus positif yang berada di tengah-tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan, yang belum disiplin untuk menjaga jarak, belum disiplin untuk menggunakan masker.
Kita masih menghadapi ancaman-ancaman masalah kesehatan yang lain, di antaranya pada musim pancaroba ini kasus demam berdarah mengancam kita semua. Oleh karena itu, mari tetap di rumah, mari kita putuskan penularan dan pastikan untuk menjaga kesehatan. Ini menjadi penting.
Oleh karena itu, Saudara-saudara sekalian, mari lawan COVID-19. Kita tidak perlu seluruhnya menjadi tenaga relawan, tapi kita memiliki peran untuk memutus rantai penularan ini. Saudara-saudara sekalian, lawan COVID dengan meningkatkan imunitas diri, makan yang bergizi, seimbang. Hati selalu gembira, sabar dan tenang. Istirahatlah yang cukup, dan olahragalah yang teratur. Yang penting tidak panik, jaga jarak, pakai masker, jangan menyentuh mata-hidung-mulut sebelum mencuci tangan. Cuci tanganlah pakai sabun dengan air yang mengalir sampai bersih.
Mari kita bergotong royong dan bersatu melawan COVID dari pusat sampai ke desa-desa, dan sampai ke RT/RW. Inilah satu-satunya cara yang bisa kita lakukan. Kita hadapi bersama, mari bergotong royong, mari bersatu, mari saling melindungi agar kita mampu melawan COVID ini. Mari bersama-sama, bukan hanya di tingkat pusat tapi terus sampai ke daerah, sampai ke desa-desa, sampai ke RT/RW bahkan sampai ke keluarga masing-masing. Dengan cara seperti ini insyaallah kita akan mampu melewati masa sulit ini dan kita akan bisa menjadi pemenangnya. Sekian, terima kasih, selamat sore.