Kendaraan dari luar kota ramai masuk ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertepatan hari kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta.
Berdasarkan pantauan detikcom di jalur Puncak atau perbatasan Cianjur-Bogor, Sabtu (11/4/2020), kendaraan roda empat dari luar kota kebanyakan melintas saat menjelang petang dan malam hari, saat petugas sudah tidak ada di pos gabungan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur. Sebab petugas hanya bersiaga dari pagi hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Adapun yang tersisa hanya sejumlah petugas Dinas Perhubungan yang tetap berjaga hingga pukul 19.00 WIB, tetapi mereka tidak melakukan pemeriksaan lantaran tim lainnya sudah membubarkan diri. Tidak hanya mobil pribadi, kendaraan umum hingga bus pariwisata pun melintas dengan mudah ke Cianjur saat malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal Plt Bupati Cianjur Herman Suherman sudah menginstruksikan agar pemeriksaan dilakukan hingga malam hari untuk mencegah masuknya warga luar kota yang menghindari PSBB Jakarta. "Saya sudah minta hingga malam. Dan kendaraan luar kota tidak boleh masuk Cianjur. Untuk pemudik didata dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah," ujar Herman saat dihubungi melalui telepon.
Kembali longgarnya pemeriksaan di perbatasan dan aktivitas petugas yang hanya berlangsung hingga sore hari akan dievaluasi oleh Forkopimda dan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur. "Kita akan evaluasi lagi, ternyata masih begitu. Tapi untuk beberapa hari ke depan harus sudah lebih ketat," kata Herman.
Pengetatan perbatasan, lanjut Herman, harus dilakukan untuk meminimalisir kedatangan pemudik dan penyebaran virus Corona dari warga luar kota, terlebih dari zona merah yang masuk Cianjur. "Kami tidak ingin kecolongan lagi. Sebab sekarang angka pemudik sudah 17 ribu orang. Meningkat signifikan dari beberapa hari sebelumnya yang pada angka 14 ribu orang," ucap Herman.