Agus menjelaskan, berdasarkan nota diplomatik dari Kemenlu Kerajaan Arab Saudi, penerbangan khusus ini awalnya diperuntukkan hanya buat jemaah umroh 1.226 orang. Namun dari jumlah tersebut, hanya 60 orang yang mendaftar secara online di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
"KBRI terus melakukan lobi ke Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Haji dan Umrah, Imigrasi Arab Saudi dan berbagai pihak untuk bisa menerbangkan para WNI khususnya mereka yang selama 1 sampai 3 tahun berada di rumah singgah KBRI Riyadh sebanyak 97 orang, termasuk satu WNI yang pernah hilang selama 31 tahun," jelas Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KBRI juga telah mengupayakan agar para tim petugas haji yang sedang mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi bisa dipulangkan, meski visa mereka bukan visa umroh.
![]() |
(aud/fjp)