Jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) hampir menembus angka 2.000. Satu per satu kepala daerah telah mengeluarkan maklumat agar masyarakat tidak mudik Idul Fitri tahun 2020 ini.
Per 3 April 2020, tercatat kasus positif Corona menjadi 1.986. Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah menjadi 134 orang. Adapun kasus kematian akibat Corona di RI bertambah menjadi 181 orang.
Terbaru, maklumat dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengimbau agar warga mengingatkan keluarga yang merantau supaya tidak mudik di tengah pandemi Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah gubernur lain juga mengeluarkan imbauan yang sama.
Berikut maklumat sejumlah gubernur yang mengimbau tidak mudik Lebaran saat darurat Corona:
Gubernur Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan maklumat agar warga mengingatkan keluarga yang merantau supaya tidak mudik.
Imbauan Ganjar soal tidak mudik di tengah pandemi Corona itu tertuang dalam maklumat di bagian akhir. Ganjar berpesan agar keluarga di perantauan tidak mudik.
"Bapak ibu, sekaligus saya ndherek titip. Tolong berpesan pada keluarga panjenengan (Anda) yang saat ini masih ada di Jakarta, Surabaya, atau kota perantauan lainnya. Tolong bilang agar tidak usah pulang sekarang. Tetap di posisi masing-masing hingga virus ini mereda. Saya akan berkoordinasi dengan gubernur setempat," kata Ganjar dalam maklumat yang dirilis, pada Jumat 3 April 2020.
Ia menjelaskan akan berkoordinasi dengan sejumlah provinsi untuk nasib para perantau baik warga Jateng yang ada di daerah lain atau warga daerah lain yang ada di Jateng.
"Gotong royong ini kita terapkan juga di tingkat Nasional. Kita saling bantu antarprovinsi. Kalau ada warga Jakarta, Jabar, Jatim di sini akan kita openi (pelihara). Sebaliknya warga Jateng di Jakarta dan lainnya juga akan ditulungi (dibantu). Jika memberatkan, kami Pemprov Jateng akan ikut urunan (membantu) agar dulur-dulur (saudara-saudara) kita di perantauan tidak terlantar," jelasnya.
Polisi Dilarang Mudik Tahun Ini!:
Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) memastikan penyebaran virus Corona di daerah bisa terkendali bila imbauan tidak mudik bisa dijalankan.
"Jika mudik itu bisa dikendalikan, saya bisa yakinkan Bapak di daerah bisa aman terkendali secara terukur," ujar RK, dalam teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat 3 April 2020.
RK mengatakan pemerintah daerah mulai waswas bila mudik mulai terjadi. Karena itu, RK meminta masalah mudik menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat.
"Tetapi kalau udah masuk faktor mudik itu saja yang bikin kami waswas di daerah, mudah-mudahan bisa menjadi perhatian," kata RK.
RK menyebut pihaknya juga tengah mengkampanyekan agar milenial tidak mudik. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi terkait insentif pemerintah terhadap penggantian hari libur mudik.
Imbauan larangan mudik sebelumnya telah disampaikan RK.
Para pemudik dini yang datang ke Jabar akan diperiksa kesehatannya di titik kedatangan, baik di terminal, bandara maupun stasiun. Langkah itu diambil untuk antisipasi penyebaran virus Corona.
RK mengatakan, jika ada pemudik yang bergejala akan dilakukan rapid test. Kemudian Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar akan melakukan pengecekan dan memastikan orang yang datang atau tiba dalam kondisi sehat.
Gubernur Sulawesi Selatan
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengimbau warganya yang berada di perantauan untuk menunda mudik saat bulan suci Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri. Pemprov Sulsel akan mengisolasi pendatang dari luar Sulsel selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Nanti saya dari Provinsi dan Pak Wali (Wali Kota) akan bersama-sama kita menyiapkan tempat (isolasi untuk pemudik). Nah, mohon (tidak mudik), mudah-mudahan saudara-saudara kita yang di (perantauan) sana mendengarkan itu, bahwa ada peraturan di Sulawesi Selatan, masuk Sulsel kita isolasi 14 hari, siapa pun dia. Ini harus kita jaga (penyebaran Virus Corona)," kata Nurdin saat meninjau Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare, Jumat (3/4/2020).
Nurdin memastikan pihaknya akan memperketat penjagaan di setiap pintu masuk menuju wilayah Sulawesi Selatan. Salah satu yang menjadi sorotan Nurdin ialah Kota Parepare, karena banyaknya warga yang datang dan pergi melalui Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare.
"Jangan sampai ini para pemudik ini menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri semua pada balik ke daerah. Nah, Parepare ini pintu masuk, jangan sampai kita sudah melakukan langkah-langkah (pencegahan), tetapi ada masalah baru yang muncul," kata Nurdin.
"Maka tadi saya sampaikan ke Pak Wali (Wali Kota Parepare), kalau bisa kita sepakat, kita tidak menutup pelabuhan ini, tetapi semua yang masuk ke Parepare kita isolasi 14 hari," ujarnya.
Nurdin menyebut isolasi selama 14 hari untuk pemudik yang masuk ke Sulsel penting untuk memantau penyebaran virus Corona di Sulsel. Pemudik akan diperbolehkan kembali ke kampung halaman jika selama masa isolasi 14 hari tidak menunjukkan gejala virus Corona.
Jika para pemudik tidak diisolasi 14 hari, Nurdin khawatir pemudik yang suspect atau positif virus Corona menularkan virus tersebut kepada keluarga di kampung halaman.
Untuk itu, Nurdin mengimbau warganya yang berada di perantauan tidak melakukan mudik pada tahun ini. Hal ini menjadi cara ampuh untuk memotong mata rantai penyebaran virus Corona.
"Jadi kita tidak menafikan saudara-saudara kita yang mau mudik, kita menghargai itu. Tetapi yang lebih penting saudara-saudara kita harus paham bahwa kita sekarang lagi berusaha melawan virus Corona ini. Mudah-mudahan ada tindakan represif yang bisa kita lakukan sehingga kita bisa memotong rantai penularan ini. Caranya memotong rantai penularan itu," jelasnya.
Gubernur Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan daerahnya relatif tak ada permasalahan terkait dengan pemudik dibandingkan daerah lain di pulau Jawa.
Lokasi yang berdampingan dengan Jakarta, menjadikan warga di daerah ini setiap hari pulang pergi ke ibu kota.
"Banten relatif tidak memiliki masalah. Karena masyarakat Banten melakukan aktivitas hilir mudik Jakarta dalam kesehariannya," kata Wahidin di Serang, Jumat 3 April 2020.
Hal ini juga ia sampaikan saat melakukan teleconference rapat terbatas untuk antisipasi mudik bersama presiden. Termasuk dengan menteri dan gubernur se-Jawa pada Kamis 2 April 2020 kemarin.
Namun, Wahidin mengakui memang ada peningkatan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) Corona karena warga yang mulai pulang kampung ke beberapa daerah. Apalagi sampai hari ini total 3.077 ODP yang tersebar di seluruh daerah di Banten.
Selain dari warga yang pulang kampung dari Jakarta, jumlah ODP juga menurutnya bertambah dari TKI dari luar negeri khususnya Malaysia. Baru-baru ini memang ada kedatangan TKI ke daerah-daerah di Banten.
Bali
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan memperketat pemeriksaan di pelabuhan untuk mengantisipasi warga yang curi start pulang kampung. Pemprov Bali akan mengembalikan warga yang kedapatan datang tanpa tujuan mendesak.
"Kalau ada orang yang mencuri start, maka tentu dia akan menghadapi pemeriksaan di pelabuhan kalau di pelabuhan diketahui melalui pemeriksaannya itu ternyata tidak memiliki kepentingan yang mendesak, kepentingan yang signifikan, kepentingan yang memenuhi kaidah-kaidah yang dikecualikan dalam pembatasan itu, maka tentu dia akan dipulangkan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra kepada wartawan saat jumpa pers, pada Selasa (31/3/2020).
Dia mengatakan pembatasan kedatangan bukan hanya berlangsung di Bali. Made Indra mengatakan, di Bali sendiri larangan mudik dan juga pembatasan keluar-masuk pengunjung Bali sudah diberlakukan mulai kemarin.
Kebijakan ini berlaku setelah Gubernur Koster mengeluarkan surat edaran.
Dewa Indra mengatakan beberapa pengunjung yang akan masuk dari Pelabuhan Gilimanuk banyak yang dikembalikan karena tak memiliki syarat yang sudah ditetapkan. Indra menegaskan pembatasan akses ini tidak berlaku pada angkutan logistik, angkutan sarana kesehatan.
Gubernur Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga Jawa Timur yang merantau untuk tidak mudik pada Idul Fitri nanti. Ia meminta warga bersabar hingga pandemi COVID-19 mereda.
"Untuk tahun ini, saya mohon yang sedang merantau terutama di Jakarta, mohon bersabar, tinggal saja di rumah. Nanti setelah wabah Covid 19 berhenti, monggo kalau panjenengan kondur (pulang)," kata Khofifah di Surabaya, pada Senin 30 Maret 2020.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengimbau masyarakat Madura yang tengah merantau di luar Madura, khususnya yang dari Jakarta, Jateng, Jabar maupun daerah terjangkit lain, agar menunda mudik lebaran Idul Fitri.
Khofifah menyebut, imbauan ini demi kebaikan bersama dan keselamatan keluarga di kampung halaman dari bahaya covid-19. Khofifah pun ingin para perantau tetap tinggal di tempat perantauannya masing-masing.
Menurut Khofifah, tidak mudik atau menunda mudik lebaran menjadi solusi terbaik yang saat ini bisa diambil. Sedangkan jika sudah ada penduduk yang terlanjur mudik ke daerah, Khofifah meminta setiap RT hingga RW setempat melakukan pendataan dan melakukan pemantauan.