Sebelumnya diberitakan, bocah 10 tahun meninggal dunia di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Jenazah bocah tersebut sedianya bakal dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Pangkep, Kamis (2/4).
Namun warga yang mendengar kedatangan jenazah ternyata menolak. Warga mengira bocah tersebut meninggal akibat Corona.
"Sebenarnya kan mau dibawa ke pulau, tapi ada miskomunikasi lah, dikira kena virus (Corona)," ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji kepada detikcom, Jumat (3/5).
Pihak RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar sendiri telah memberikan klarifikasi bahwa sang anak meninggal karena leukimia dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan COVID-19.
"Pasien meninggal dengan leukimia, bukan COVID-19," ujar Kasubag Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Rizki Dewi saat dimintai konfirmasi terpisah.
"Dan yang bersangkutan dirawat di Lontara 4, khusus untuk pasien anak. Tidak dirawat di infection center COVID-19, " sambung Dewi.
(jbr/jbr)