Cerita Sultan hingga Anies yang Desak Transparansi Data Corona ke Jokowi

Round-Up

Cerita Sultan hingga Anies yang Desak Transparansi Data Corona ke Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Apr 2020 07:12 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)

IDI

Sekretaris Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dyah Agustina, mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah tenaga kesehatan yang jadi suspect dan positif COVID-19. Karena itu, IDI mendorong pemerintah untuk memberikan data tenaga kesehatan terkait.

"Itu yang kami minta adanya transparansi itu seperti itu. Jadi sampai saat ini itu kita meraba-raba semua dan mencari data masing-masing. Jadi itu yang kita inginkan, transparansi itu termasuk sebenarnya berapa sih yang pastinya jumlah tertular, jumlah positif, itu yang minta kan datanya," ujar Dyah di Sekretariat PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengaku menerima laporan ada tiga tenaga kesehatan yang positif terjangkit Corona. Meski demikian, menurut dia, laporan tersebut perlu dikonfirmasi kembali.

Daeng menegaskan membuka data pasien suspect atau positif tidaklah melanggar hukum. Membuka data pasien bertujuan untuk kepentingan umum.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, dalam situasi kondisi luar biasa (KLB) membuka data pasien iru menjadi keharusan. Sebab, sebaran virus Corona di Indonesia saat ini statusnya sudah menjadi bencana nasional.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads