Polisi kini menyelidiki insiden penolakan warga terhadap pemakaman jenazah korban virus Corona di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi tengah mencari oknum yang memprovokasi penolakan tersebut.
"Sudah kita lidik (selidiki). Provokator pasti akan kita tindak nantinya," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).
Yudhiawan mengatakan jenazah korban virus COVID-19 sudah diurus sesuai dengan protap WHO sehingga tidak ada alasan bagi warga untuk menolak. Polisi juga meminta perlunya warga mencari referensi agar tidak keliru dalam mengantisipasi penyebaran virus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya tidak ada ceritanya menghalangi proses pemakaman karena ini sudah sesuai standar WHO. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," kata Yudhiawan.
Sebelumnya diberitakan, warga sekitar pemakaman Pannara, Manggala, Makassar, menghadang satu unit mobil ambulans yang membawa seorang jenazah pada pukul 15.00 Wita. Warga disebut curiga jenazah yang akan dimakamkan meninggal akibat virus Corona lantaran sopir ambulans menggunakan alat pelindung diri (APD).
Penolakan oleh warga ini merupakan yang kedua kalinya setelah insiden yang sama terjadi pada Minggu (29/3). Jenazah korban virus Corona akhirnya dipindahkan ke TPU Sudiang.
Terkait insiden ini, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb secara terpisah memang juga telah meminta polisi mengusut provokator yang memicu warga menolak jenazah korban virus Corona (COVID-19). Iqbal menilai ada pihak yang menyebarkan informasi salah sehingga warga terprovokasi.
"Kami tetap (meminta polisi mengusut provokator penolakan jenazah), karena kami bekerja sama dengan tripika (camat, kapolsek, danramil) bekerja sama mencari siapa (provokatornya), di mana sumber-sumber (informasinya), pasti akan diusut," ujar Iqbal.