Standar operasi ini diperlukan agar kebijakan pemerintah soal menjaga jarak fisik atau physical distancing tersebut benar-benar bisa berjalan dan dimaknai seragam. Tak hanya sekedar retorika.
"Sekarang yang terjadi kan hanya baru pada tahap retorika," kata Pandu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh pemerintah bisa menyusun operasional siapa saja yang bisa keluar rumah. Pandu menyebut kebijakan ganjil genap kendaraan bisa diterapkan pada manusia dalam upaya meredam kecepatan penyebaran virus Corona.
"Yang punya Nomor Induk Kependudukan ganjil bisa keluar rumah tanggal ganjil dan sebaliknya. Ini bisa mengurangi populasi di luar rumah sampai separuh. Atau strategi-strategi lain yang bisa dipikirkan bersama sekaligus mengedukasi masyarakat," katanya.
Jika kebijakan ini juga tak bisa dipatuhi barulah dipikirkan untuk sebuah pembatasan fisik yang sifatnya memaksa. "Kalau tidak dilakukan ada penalti. Nah ini baru perlu ada regulasi. Sifatnya seperti lockdown," kata pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu.
"Tidak usah ngomong pakai istilah lockdown, tapi kita melakukan hal-hal yang biasa dilakukan pada lockdown."
(pal/dnu)