Kemenkes: Sempat Ada Panik Periksa Corona karena Belum Paham

Kemenkes: Sempat Ada Panik Periksa Corona karena Belum Paham

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 17 Mar 2020 16:26 WIB
Ilustrasi virus Corona
Virus Corona dilihat dari mikroskop elektron. (Dok. NIAID/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)
Jakarta - Pemerintah mengakui masyarakat sempat panik dan berbondong-bondong mendatangi rumah sakit untuk mengetes virus Corona (COVID-19). Namun kini, kondis lebih baik dan sudah bisa tertata.

"Saat ini alhamdulillah bisa lebih tertata. Mereka sadari bahwa pemeriksaan swab, COVID-19, harus ada indikasinya, dan atas pemintaan dokter. Tidak kemudian masing-masing perlu minta sendiri-sendiri," ucap juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, Selasa (17/3/2020).

Yuri--panggilan karibnya--berharap kejadian kepanikan tersebut tidak kembali terjadi. Penanganan virus Corona, bisa dilakukan dengan lebih tertata.


"Mari kita tata kembali sistem yang sudah ada saat ini, mudah-mudahan kita bisa menangani ini dengan lebih sistematis tanpa kepanikan, dan kegaduhan lain," ujar Yuri.

Selain itu, Yuri juga menyebut perlu ada pengelolaan penyakit berbasis komunitas. Sehingga, masyarakat akan mengetahui kondisi-kondisi mana saja yang perlu dilakukan penanganan serius.

"Basis pengelolaan penyakit pada komunitas, pada masyarakat, maka edukasi menjadi mutlak. Kemudian mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan manakala merasa badan tidak enak, atau ada sesuatu yang mengganggu aspek kesehatannya," kata Yuri.

(aik/dhn)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads