Update! Penjelasan Jokowi dari Pasien Corona Meninggal-Belum Pikir Lockdown

Round-Up

Update! Penjelasan Jokowi dari Pasien Corona Meninggal-Belum Pikir Lockdown

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 14 Mar 2020 11:12 WIB
Presiden Jokowi mengecek fasilitas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Jokowi ikut dicek suhu tubuhnya.
Presiden Joko Widodo (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perkembangan penanganan virus Corona. Jokowi memaparkan tentang pasien Corona yang meninggal dunia dan alasan belum melakukan lockdown dan tidak menyebarkan peta sebaran pasien COVID-19 itu.

Penjelasan ini disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (13/3/2020).

Jokowi mengumumkan tentang 2 pasien Corona di Indonesia yang meninggal dunia. Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menjaga kesehatan. Dia juga mengungkapkan penanganan Corona yang telah dilakukan pemerintah menangkal penyebaran virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut poin-poin penjelasan Jokowi:

Kerja Keras Tanpa Bersuara

ADVERTISEMENT

Presiden Joko Widodo menjelaskan pemerintah tak banyak membuka informasi mengenai penanganan virus Corona. Jokowi menyebut cara itu untuk menghindari kecemasan di masyarakat.

Jokowi mengatakan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini. Dia mengatakan, meski begitu harus hati-hati karena tak ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di masyarakat.
"Langkah-langkah serius telah kita ambil. Tapi di saat yang bersamaan kita tak ingin menciptakan rasa panik, keresahan di tengah masyarakat," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, pemerintah tetap tenang. Dia menyebut, dalam penanganan virus Corona, pemerintah tak bersuara. "Dalam penanganan kita memang tidak bersuara. Kita tetap tenang, dan berusaha keras menghadapi tantangan ini," tuturnya.


Kantongi 80 Nama Klaster Pasien 01 dan 02

Jokowi mengatakan, dalam 2 hari, dia bisa mengantongi 80 nama terkait klaster pasien 01 dan 02 yang merupakan guru dansa.

"Misalnya untuk kasus pasien 01 dan 02. Setelah kita ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah mendapatkan 80 nama yang berada di klaster ini dalam 2 hari," kata Jokowi.

Data itu merupakan hasil kerja tim gabungan RI. "Dari tim reaksi cepat yang kita miliki, Kemenkes dibantu oleh intelijen BIN dibantu oleh intelijen di Polri. 2 hari," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi mengingatkan virus ini menyebar dengan cepat. Jokowi menegaskan pemerintah bakal terus bekerja.


Tunjuk Jubir Agar Tidak Simpang Siur

Jokowi mengatakan penunjukan juru bicara untuk penanganan virus Corona itu dilakukan untuk mencegah kesimpangsiuran.

"Untuk mencegah kesimpangsiuran informasi juru bicara resmi juga sudah kita tunjuk," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan penunjukan jubir itu sebagai upaya menciptakan komunikasi publik yang aktif. Selain itu, juga sebagai bagian dari keterbukaan informasi. "Pemerintah juga terus berupaya menciptakan komunikasi publik yang aktif, reguler setiap hari, dan terbuka terhadap masyarakat," ujarnya.


Umumkan 2 Pasien Corona Meninggal

Jokowi mengumumkan dua pasien positif Corona di Indonesia yang meninggal dunia. Jokowi menyebut, virus Corona yak mengenal batas negara.

"Seminggu lalu kita tahu 8 negara terkena dan ini sudah 117 negara. Satu minggu dari 88 negara menjadi 117 dan per tanggal 12 Maret di negara kita Indonesia dua pasien meninggal dunia," kata Jokowi.

Dua daftar pasien meninggal dunia yang disampaikan Jokowi juga sudah diumumkan oleh Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto. Dua pasien yang meninggal yakni pasien kasus ke-25 (seorang WNA di RS Sanglah Bali) dan satu lagi pasien di Solo, yang mana belum ada keterangan penomoran kasusnya.

Pemerintah, kata Jokowi, terus mengupayakan kesiapan dan ketangguhan negara menghadapi pandemi Corona.

Tonton juga Tuai Pro-Kontra, #LockDownIndonesia Trending di Medsos :

Jaga Imun, Jangan Stres

Jokowi mengimbau masyarakat sering berolahraga guna menangkal virus Corona COVID-19.

"Saya mengajak pada seluruh masyarakat meningkatkan imunitas tubuh melalui olahraga yang baik dan rutin, makanan yang kita makan, kemudian juga jangan sampai stres karena itu mengganggu imunitas tubuh," ujar Jokowi.

Jokowi mengajak masyarakat bersama melawan virus Corona. Dia juga mengaku optimis masyarakat bisa melawan virus Corona.


RI Belum Terpikir Lockdown

Jokowi mengatakan RI belum berpikir untuk lockdown.

"Belum berpikir ke arah sana," kata Jokowi.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya mengatakan telah ada 114 ribu orang yang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia. Maka dari itu, ia menyebut virus Corona sebagai ancaman pandemi. Italia sebagai salah satu negara dengan kasus Corona terbanyak bahkan sampai melakukan lockdown.


Tidak Ungkap Sebaran Corona Demi Hitung Kepanikan

Peta sebaran pasien positif virus corona (Covid-19) tidak diungkapkan pemerintah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasannya.

"Sebetulnya kita inginnya menyampaikan tapi kita juga berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat, juga efek nantinya pada pasien apabila sembuh," kata Jokowi.

Jokowi pun menghargai negara-negara lain yang mungkin memiliki kebijakan lain. Namun dia memastikan bila Indonesia memiliki tim reaksi cepat yang langsung bekerja begitu ada informasi mengenai sebaran virus itu. "Setiap negara saya kira memiliki policy yang berbeda-beda tapi yang jelas setiap ada klaster baru tim reaksi cepat kita sudah pasti memagari," kata Jokowi.


Tim Reaksi Cepat TNI, Polri dan BIN

Jokowi membentuk tim reaksi cepat penanganan COVID-19. Tim reaksi cepat akan menjaga pintu masuk ke Indonesia hingga rumah sakit-rumah sakit.

"Tadi sudah saya sampaikan tim reaksi cepat juga, sudah dibentuk dipimpin oleh Kepala BNPB Pak Doni, dan sudah disiagakan di rumah sakit tipe A," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/3/2020).

Tim reaksi cepat dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Mereka akan bersiaga di 135 lokasi pintu gerbang masuk Indonesia. Tim reaksi cepat juga akan berjaga di 132 rumah sakit rujukan, 109 rumah sakit TNI, 53 rumah sakit Polri, dan 65 rumah sakit BUMN.


Unggah Video di Medsos

Jokowi kerap mengunggah video-video singkat sooal virus Corona di akun media sosialnya. Jokowi mengaku ingin mengimbau masyarakat agar melakukan langkah tepat dalam menghadapi Corona.

"Saya meluncurkan video-video sederhana agar masyarakat virus Corona ini dan kita bisa mengambil langkah yang tepat, dan masyarakat juga bisa mengambil langkah-langkah yang benar dan tepat," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020). Call Center juga sudah dibuat di 119.


Puji Pemda yang Edukasi Publik

Jokowi pun memuji sejumlah pemerintah daerah yang dianggapnya mampu mengedukasi warganya.

"Saya sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan lembaga termasuk juga pemerintah daerah saya ingin memberikan juga apresiasi terhadap daerah-daerah yang mampu mengedukasi masyarakat memberikan penjelasan yang baik," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

"Seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat saya kira hal-hal seperti itu yang bisa menenangkan masyarakat," imbuhnya.

Koordinasi dengan WHO dan Singapura

Jokowi akan menelepon Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Nanti sore hari saya akan bertelpon dengan Dirjen WHO untuk mendapat info dan kita infokan apa yang telah dan akan kita kerjakan," ujar Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).

Jokowi juga sudah menelepon Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong untuk pencegahan penyakit lewat perbatasan. Terutama, Batam berada di seberang Singapura.


359 RS Rujukan

Sebanyak 359 RS rujukan siap menangani kasus virus Corona.

Perincian jumlah RS ini adalah 132 RS yang disampaikan Menkes Terawan Agus Putranto, 109 RS TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS milik BUMN.

"RS rujukan disampaikan menkes 132 RS sebelumnya 100 lalu 132, ditambah lagi 109 RS TNI, 53 RS Polri dan 65 RS BUMN," kata Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).

RS di Pulau Galang Selesai Pekan Depan

Tidak lupa, ada fasilitas observasi di Pulau Galang yang ditargetkan Jokowi beroperasi pekan depan. Jokowi akan meninjau langsung ke lokasi.

Fasilitas observasi di Pulau Galang merupakan bangunan bekas pengungsi Vietnam. Lokasinya masih berada di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Termasuk pembangunan fasilitas observasi skala besar di Pulau Galang diharapkan minggu depan selesai dan akan saya cek langsung," ujar Jokowi.


Tes Virus Bisa di Unair

Selama ini, tes virus Corona dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

Kini Jokowi memerintahkan tes pemeriksaan virus Corona bisa dilakukan di luar lingkungan Kementerian Kesehatan. "Ini mengenai pengecekan, tadi saya sudah perintahkan kepada Menkes agar lab di luar Balitbankes bisa juga melakukan," kata Jokowi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (13/3/2020).

Jokowi menyatakan Universitas Airlangga di Surabaya bisa melakukan tes COVID-19. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang bernaung di bawah Kementerian Riset dan Teknologi. "Kelihatannya mungkin Airlangga di Surabaya dan Eijkman," kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan pemerintah sudah menambah 10 ribu paket uji (test kit). 10 Ribu test kit itu siap diberikan ke pihak Kemenkes agar bisa segera digunakan.

Halaman 2 dari 3
(aan/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads