Hari ke hari jumlah kasus pasien positif tertular virus corona (Covid-19) bertambah. Mayoritas kasus terungkap dari hasil pelacakan yang dilakukan tim reaksi cepat yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gambaran pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus dari Wuhan, China itu beragam. Ada yang masih bayi, ada pula yang sudah lanjut usia.
"Hasil tracing (pelacakan) yang dilaksanakan dari 2 hari yang lalu setelah kita merilis yang 34 yang dilaporkan oleh daerah sampai dengan tadi siang, ini menggambarkan bahwa memang kita harus melaksanakan tracing," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers itu Yuri--panggilan karib Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona itu--menyebut adanya 2 orang berusia 2 tahun dan 3 tahun yang positif Covid-19. Total saat ini kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah 69, dengan keterangan 5 orang sudah dinyatakan negatif dan 4 orang meninggal dunia.
Seperti apa gambarannya?
Awal mula pengungkapan kasus ini dari seorang perempuan berusia 31 tahun yang disebut sebagai kasus nomor 01. Pasien 01 ini lantas menulari ibunya yang berusia 64 tahun yang selanjutnya disebut kasus nomor 02.
Kasus awal ini ditengarai menyebar ke banyak orang lantaran terjadi dalam suatu pertemuan kelas dansa. Sumber awal penularan diduga dari seorang warga negara Jepang yang baru dinyatakan positif Covid-19 selepas dari Indonesia.
Lambat laun jumlah kasus positif Covid-19 beranjak. Yuri menyebut pelacakan yang dilakukan penting untuk mengetahui jejak-jejak terakhir dari para pasien.
![]() |
Dalam perjalanannya ada seorang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Namun Yuri menyebut pasien itu sedari awal memang kondisi kesehatannya buruk yaitu pasien kasus 25 yang merupakan seorang warga negara asing.
Belakangan ada 3 pasien lain yang meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia yaitu pasien nomor 35 yang merupakan seorang perempuan berusia 57 tahun yang sudah dalam keadaan menggunakan ventilator saat masuk rumah sakit. Kondisi serupa juga terjadi pada pasien nomor 36 yang akhirnya meninggal dunia. Kemudian, pasien yang meninggal dunia lainnya yaitu nomor 50 yang merupakan seorang berusia 59 tahun.
"Pasien nomor 50, laki-laki, 59 tahun, mengalami perburukan cepat dari kemarin dan kemudian meninggal, positif, contact tracing sudah dan sedang dilakukan dinas kesehatan setempat," kata Yuri.
Di antara deretan kasus itu dapat dilihat ragam usia pasiennya. Tampak yang tertua yaitu pasien nomor 30 seorang laki-laki yang berusia 84 tahun. Yuri menyebut pasien itu tampak sakit sedang dan tertular di luar negeri.
Sedangkan pasien termuda diketahui berusia 2 tahun yang berkode 54. Yuri menyebut bayi 2 tahun itu mengalami sakit dengan tingkatan sedang. Selain itu ada pula pasien nomor 49 yang merupakan anak 3 tahun.
"Pasien-pasien yang tadi saya sampaikan adalah bagian dari tracing, kalau ada yang katakan umur 2 tahun, umur 3 tahun, itu memang dia adalah bagian dari tracing, orangtuanya yang sakit, anaknya yang kena, dan seterusnya," kata Yuri.
Di sisi lain Yuri menyampaikan ada 5 orang yang sudah dinyatakan negatif dalam 2 kali pemeriksaan. Di antara yang dinyatakan negatif untuk 2 kali pemeriksaan itu ada kasus nomor 01.
Sebenarnya kasus nomor 01 sudah diizinkan pulang. Namun Yuri menyebut pasien 01 itu menunggu pemeriksaan kedua negatif dari ibunya yang tak lain adalah pasien nomor 02.
"Kita sudah mengedukasi untuk bagaimana melaksanakan self-isolated dan self-monitoring sampai dengan seminggu ke depan, kemudian surat rujuk balik juga sudah kita berikan ke puskesmas dan dinas kesehatan juga sudah tahu, sehingga teknisnya sekarang tinggal menunggu kepulangan yang nomor 02, mereka memang menginginkan pulang bareng, nggak pulang sendirian," kata Yuri.