'Dangdutan' Dihentikan, Satpol PP Jaga Kuburan

Round-Up

'Dangdutan' Dihentikan, Satpol PP Jaga Kuburan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 14 Mar 2020 06:30 WIB
Viral Dangdutan di Tengah Kuburan di Depok, Begini Ceritanya
Foto: Kuburan di Pancoranmas, Depok yang viral karena ada dangdutan (Ilman Nafi'an/detikcom)
Depok -

Satpol PP Kota Depok turun tangan setelah mendapat informasi viral terkait kuburan yang jadi 'tempat dangdutan' di Pancoran Mas. Pihak Satpol PP akan menurunkan personel untuk mengawasi kuburan tersebut.

"Iya, saya minta untuk tidak ada dangdutan lagi," kata Kasatpol PP Depok Lienda Ratnanurdianny, saat dihubungi wartawan, Jumat (13/3/2020).

Lienda memastikan akan memantau aktivitas warga di area kuburan, terutama di malam akhir pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Nanti dipantau lah, nanti ditindak lanjuti oleh Linmas. Linmas saya tugaskan untuk memantau di situ, apalagi malam Minggu, malam Sabtu atau Minggu malam. Karena kejadian ini Minggu malam kan," jelas Lienda.

Lienda sendiri telah mendatangi lokasi kuburan yang viral di media sosial itu. Pada Jumat (13/3) pagi, Lienda bersama puluhan personelnya datang ke lokasi dan melakukan bersih-bersih makam di kuburan tersebut.

Lienda juga telah meminta keterangan sejumlah warga di sekitar kuburan. Berdasarkan keterangan warga, diketahui dangdutan di kuburan tersebut bukan dangdutan yang digelar dengan set panggung, melainkan hanya dangdutan dari gerobak keliling atau dikenal dangdut keliling (darling).

Gerobak darling itu, lanjut Lienda, kerap berhenti di depan pintu masuk ke makam. Terkait ini, Lienda pun meminta pemilik gerobak darling untuk tidak berhenti di sekitar makam.

"Ya nggak sering lah. Ada kadang-kadang, jadi kan ada celukan pintu masuk, kadang-kadang ada gerobak dorong berhenti di situ. Saya sudah bilang jangan berhenti di situ gerobaknya itu kan makam, makam itu kan tempatnya berdoa kita menjaga," tutur Lienda.

Sejumlah warga yang ditemui Lieda, mengaku keberatan akan adanya darling di kuburan tersebut. Masyarakat merasa resah dengan adanya dangdutan di dekat kuburan tersebut.

"Ya banyak yang keberatan sih. Saya bilang 'keberatan nggak nih banyak yang dangdutan di sini', 'keberatan'. Kalau keberatan ya tolong dihindari, tolong dijaga ketentraman," lanjutnya.

Meski ternyata bukan dangdutan yang seperti dibayangkan orang-orang, namun Lienda tetap mengimbau warga setempat untuk menjaga adab di makam. Warga diminta menghormati makam.

"Saya bilang jagalah apalagi kita kan muslim, malu lah. Muslim itu kan adab di makam harusnya untuk berdoa, ini harus partisipasi semua warga lah," tutur Lienda.

Lienda juga meminta aparatur desa setempat untuk berperan aktif mengedukasi warga. Lienda mengimbau agar pihak RT-RW mengingatkan warga untuk menghormati pemakaman secara terus-menerus.

"Saya minta pengurus di situ 'kan kebetulan pengurus RW-nya lagi sakit, lagi ke dokter ada sekretaris RT-nya. Saya minta terus dihimbau. Ya namanya menyadarkan masyarakat 'kan harus berulang-ulang bukan sekali. Kayak gitu-gitu bukan saling mengandalkan dengan pemerintah apalagi tingkat kota, Satpol PP harus terus-menerus Satpol PP mantau tidak seperti itu. Tapi karena ini kejadian dan saya pengen tahu kejadiannya seperti apa, sampai ada viral sekaligus kita lakukan bimbingan dan pembinaan," paparnya.

Sementara itu, terkait adanya sejumlah botol bekas minuman di kuburan yang jadi tempat 'dangdutan' itu, Lienda mengimbau masyarakat untuk melapor apabila ada warga yang mabuk-mabukan di area pemakaman.

"Kalau saya bilang kalau minum-minum laporin aja, nanti kita ambil. Kita amankan kita periksa, kan nggak boleh (mabuk-mabukan)," ujar Lienda.

Meski demikian, Lienda mengaku, pihaknya tidak menemukan botol bekas minuman ketika Satpol PP datang ke lokasi pada Jumat (13/3) pagi. Menurutnya, botol-botol yang ditemukan Satpol PP hanya botol bekas kecap yang dikumpulkan warga untuk dijual kembali.

"Itu sebetulnya bukan botol miras. Ada pengepul, dia bukan botol miras saya lihat. Botol biasa, ya botol kecap ada, botol-botol. Sebenarnya ada warga selaku pengepul yang ngumpulin sampah-sampah yang bisa dipergunakan saya lihat kok tadi," katanya.

Sebelumnya, ketika detikcom mendatangi lokasi pada Kamis (12/3), ditemukan beberapa botol bekas minuman yang disimpan di tempat sampah. Saat ditanya mengenai temuan tersebut, pengurus makam wakaf RW 18 Fuad, menduga kalau orang-orang yang menggelar dangdutan itu juga turut mengonsumsi minuman keras.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads