Cerita Pengebor soal Awal Munculnya 'Air Susu' di Gowa

Cerita Pengebor soal Awal Munculnya 'Air Susu' di Gowa

Muhammad Taufiqqurrahman - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 16:13 WIB
Air sumur bor di Sulsel berwarna putih seperti susu.
Foto: Air sumur bor di Sulsel berwarna putih seperti susu. (Istimewa)
Gowa -

Fenomena 'air susu' muncul di sumur bor di Kampung Songkolo, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa. Seorang pengebor mengungkap asal-usulnya.

"Jadi pertama kali kami dapat air ini pada bulan Januari lalu saat diminta mengebor mencari cari air di sini," kata salah seorang pengebor air, Ilyas saat ditemui lokasi 'Air Susu' di Gowa, Jumat (13/3/2020).

Ilyas mengatakan, awalnya lahan yang berada di sekitar lokasi hendak dibuat sebagai taman milik salah seorang warga. Namun karena air yang tidak mencukupi, sang pemilik meminta untuk dibuatkan lagi sumber air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana untuk siram tanaman bunga milik Ibu Sekcam. Ini kan kurang airnya dan kami diminta tambah," katanya.

Saat melakukan pengeboran, Ilyas awalnya hanya melakukan pencarian air di kedalaman 60 meter. Namun dia merasa bahwa sumber air yang dicarinya masih kurang dan dia inisiatif menambahkan hingga kedalaman 80 meter.

ADVERTISEMENT

"Waktu pertama kali keluar pertengahan Januari. Saat air muncul. langsung warna putih kayak susu dan seterusnya seperti ini," ucapnya.

Menariknya, hanya ada satu titik yang memunculkan 'Air Susu'. Galian lainnya yang berada di sekitar lokasi hanya mengeluarkan air jernih tanpa warna.

"Ini kita pompa baru keluar. Airnya tidak berasa, tidak berbau. Padahal jarak pompa yang satu dan lainnya 20 meter tapi berbeda yang keluar," ungkapnya.

Dia pun mengaku pernah mengkonsumsi 'air susu' itu rasanya hanya air seperti biasa. Namun dia membantah bahwa air ini dapat menyembuhkan penyakit.

"Ah tidak (menyembuhkan). Tapi saya tidak tahu yang lain. Tapi biasanya dipakai mandi dan dikonsumsi," ujarnya.

"Khasiatnya memang belum ketahuan ini," imbuh dia.

Sebelumnya, Pakar geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Eng Adi Maulana, pun menjelaskan fenomena itu. Dia menjelaskan 'air susu' itu muncul karena faktor kontur tanah atau bebatuan di dalam tanah berbentuk lempung, atau material tanah sangat halus sehingga menyatu dengan air.

"Jadi setelah melihat karakteristik lapangan, material-material lempung yang lapuk di bawah tanah itu masuk ke dalam akuifer atau sumber air dalam tanah, kemudian bersama-sama air tersebut keluar ke atas permukaan kemudian menampilkan warna seperti itu (putih seperti susu)," ujar Adi kepada detikcom.

Halaman 2 dari 2
(tfq/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads