Fakta Ilmiah di Balik 'Air Susu' dari Sumur Bor di Gowa

Round-Up

Fakta Ilmiah di Balik 'Air Susu' dari Sumur Bor di Gowa

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 12 Mar 2020 22:36 WIB
Air sumur bor di Sulsel berwarna putih seperti susu.
Foto: Air sumur bor di Sulsel berwarna putih seperti susu. (Istimewa)
Gowa -

Viral di media sosial sebuah kolam berisi air seputih susu di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kolam 'air susu' itupun menjadi tempat bermain anak-anak.

Pakar geologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr Eng Adi Maulana, pun menjelaskan fenomena itu. Dia menjelaskan 'air susu' itu muncul karena faktor kontur tanah atau bebatuan di dalam tanah berbentuk lempung, atau material tanah sangat halus sehingga menyatu dengan air.

"Jadi setelah melihat karakteristik lapangan, material-material lempung yang lapuk di bawah tanah itu masuk ke dalam akuifer atau sumber air dalam tanah, kemudian bersama-sama air tersebut keluar ke atas permukaan kemudian menampilkan warna seperti itu (putih seperti susu)," ujar Adi kepada detikcom, Kamis (12/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena munculnya 'air susu' tersebut terjadi di sumur bor di Kampung Songkolo, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa. Sudah sebulan lebih, 'air susu' tersebut kemudian jadi tempat mandi para bocah di kampung itu.

Adi kemudian mengatakan peristiwa tergabungnya air dengan lempung biasanya terjadi karena air yang mengalir di dalam tanah melewati tanah atau juga bebatuan yang lapuk.

ADVERTISEMENT

"Terjadi semacam suspensi. Jadi air di dalam tanah itu melewati material bebatuan yang mengalami proses pelapukan. Akhirnya dia jadi gampang bergabung dengan air. Jadi lempung tanahnya itu berwarna putih abu-abu, jadi karena dilewati air, dia akan bercampur," kata Adi.

Sebagaimana diketahui, warga yang penasaran dengan kemunculan 'air susu' itu telah melakukan percobaan dengan menenangkan air ke dalam kolam, Warga ingin tahu apakah warna air yang seputih susu akan berubah, namun jawabannya adalah tidak.

Terkait hal tersebut, Adi mengatakan ukuran waktu yang dipakai untuk menenangkan air bersifat relatif. Dia menjelaskan warna air tetap putih karena material tanah yang tercampur di dalamnya sangat halus sehingga sudah menyatu dengan ion-ion air.

"Ya kalau untuk waktu tertentu, kalau kita tenangkan akan terjadi residu, kalau lempung biasa 3-4 hari dia kita tenangkan akan terjadi endapan. Tapi kalau misalnya material yang tercampur di dalam itu berbentuk sangat halus, dia akan susah terendapkan karena dia seperti koloid, sudah menyatu dengan ion-ion air," terang dia.

Adi menuturkan saat ini pihaknya telah meneliti lebih jauh 'air susu' itu untuk mengetahui kandungan kimia di dalamnya.

Pada awal kemunculan 'air susu' di sumur bor, di awal Januari kemarin, Sekretaris Camat Bonto Marannu, Iis Nurismi (33) menjelaskan kondisi air tak berbusa dan tak berbau.

"Airnya memang putih seperti susu. Dia tidak berbusa, tidak bau, intinya seperti air biasa kecuali warnanya yang putih," ujar Sekretaris Camat Bonto Marannu, Iis Nurismi (33) saat dihubungi, Jumat (6/3).

Iis saat itu bercerita sumur bor dibuat di atas kebun miliknya pada Desember 2019. Dia menyebut sumur bor tersebut sebenarnya dibuat untuk menyirami bunga marigol yang dipersiapkan untuk acara tahunan Pemkab Gowa, yakni Beautiful Malino.

"Awalnya itu dibor pada kedalaman 28 meter, tapi debit airnya kecil, masih kurang. Karena masih kurang maka saya minta dilanjutkan, tambah lagi kedalaman jadi 50 meter. Tapi tukang bor takutnya masih kurang airnya, jadi ditambah lagi jadi 80 meter," cerita Iis.

Di kedalaman itu tiba-tiba muncul air berwarna putihseperti susu. Semula Iis menganggap hal tersebut biasa saja dan warna air akan berubah seiring waktu.

"Ketika muncul air putih, kita konfirmasi ke tukang bor, dia bilang, biasanya kan sumur bor agak pucat keruh jadi ditunggu sekitar 2 hari, makanya kita bikin bak penampungan air ukuran 4 kali 7 meter dengan kedalaman 65 centimeter," imbuhnya.

Namun Iis mulai merasa heran saat air yang dia tampung di bak selama dua hari tak berubah warna. Dia pun sempat khawatir 'air susu' itu akan memberi efek gatal pada kulit. Namun setelah diuji coba dan tidak gatal.

"Seperti itumi yang viral, anak-anak pakai mandi-mandi," katanya.

Fakta Ilmiah di Balik 'Air Susu' dari Sumur Bor di GowaFoto: Air sumur bor di Sulsel berwarna putih seperti susu. (Istimewa)
Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads