Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Polewali Mandar Menggugat (AMPMM) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Polewali Mandar (Polman). Massa menilai sang bupati tidak serius menangani dan mendampingi kasus Yus Yunus (25) yang tewas dikeroyok massa di Kabupaten Dogiyai, Papua.
Ketegangan antara mahasiswa dan aparat keamanan dari Satpol PP sempat terjadi di depan kantor bupati, Jalan Manunggal, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Rabu (11/3/2020). Mahasiswa kesal lantaran Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar tidak berada di tempat. Mahasiswa juga kecewa karena tidak diterima perwakilan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.
Koordinator aksi Muhammad Ridwan menuding Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar tidak tanggap dan tidak memiliki kepedulian atas peristiwa penganiayaan yang menewaskan warganya. "Saya rasa pemerintah setempat kurang maksimal dalam mengawal kasus ini," kata Ridwan kepada wartawan.
Ridwan mengaku menemukan sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus penganiayaan ini. Yakni, menurutnya, sebelum olah TKP, Polda Papua mengatakan pelaku salah sasaran. "Setelah uji TKP dilakukan kemudian disebutkan fakta berbeda," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga Mahfud Md Sebut Akan Ada Pemekaran di Papua :
Bahkan, disebutkan, terdapat perbedaan antara pernyataan pihak DPRD Kabupaten Dogiyai dan Polda Papua terkait penganiayaan itu. Menurutnya, DPRD Kabupaten Dogiyai mengatakan pelaku sudah diamankan oleh dewan adat.
"Sementara konferensi pers yang dilakukan oleh masyarakat pendamping beserta dengan pihak Polda Papua mengatakan para pelaku sudah lari ke hutan, ini yang kami butuhkan penjelasan yang lebih ril terkait fakta sebenarnya, dan sejauh mana perkembangan penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan Polda Papua," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menyelidiki kasus tewasnya Yus Yunus karena diamuk massa. Polisi mengaku telah mengantongi identitas seorang pelaku yang turut menganiaya Yus Yunus.
Untuk diketahui, Yus Yunus adalah seorang sopir truk asal Kabupaten Polewali Mandar. Dia dituduh menabrak warga hingga tewas dan babi hingga mati di Kabupaten Dogiyai, Papua, Minggu (23/2).