Kisah Hamid, Kakek Pemulung di Sulsel Hidup dalam 'Rumah' Nyaris Roboh

Kisah Hamid, Kakek Pemulung di Sulsel Hidup dalam 'Rumah' Nyaris Roboh

Hasrul Nawir - detikNews
Selasa, 10 Mar 2020 06:37 WIB
Kakek Hamid tinggal sebatang kara di rumah nyaris roboh di Barru, Sulsel (Hasrul Nawir/detikcom)
Foto: Kakek Hamid tinggal sebatang kara di rumah nyaris roboh di Barru, Sulsel (Hasrul Nawir/detikcom)
Barru -

Andi Abdul Hamid (71) tinggal sebatang kara di sebuah rumah yang nyaris roboh. Kakek Hamid bekerja sehari-hari dengan menjadi pemulung.

Kakek Hamid berdomisili di Desa Bojo, Kecamatan Mallausetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Besi bekas hingga botol minuman plastik menjadi barang yang dipungutnya untuk menyambung hidup.

Dia mencari barang-barang bekas tersebut di jalanan jalur trans Sulawesi di Kabupaten Barru dan Kota Parepare. Bahkan dia harus berjalan hingga pesisir pantai agar menghasilkan rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap hari bisa dapat Rp 10-15 ribu, cukup untuk makan sehari," kata Kakek Hamid, Senin (9/3/2020).

Jika melihat kondisi rumah, orang tidak akan percaya ada yang betah tinggal di rumah yang sudah tak berbentuk itu.

ADVERTISEMENT
Foto: Kakek Hamid bekerja sebagai pemulung (Hasrul Nawir/detikcom)

Ya, rumah panggung yang menjadi warisan orang tuanya juga nyaris ambruk setelah dihantam angin kencang bulan Januari lalu. Rumahnya memang telah lapuk dimakan usia. Atapnya sebagian sudah hilang bahkan dinding rumah yang tersisa hanya di bagian depan saja.

Sebuah kursi plastik yang juga nyaris lapuk menjadi tempat tidurnya.

"Kalau tidur ya di kursi, duduk seperti naik bus, karena tidak ada tempat tidur, kalau hujan ya sabar saja, basah belum lagi angin laut, pasrah saja," ungkapnya sambil merapikan rambut putihnya.

Hamid pun mengaku sangat membutuhkan perhatian pemerintah agar setidaknya memperbaiki rumahnya, peninggalan satu-satunya mendiang orang tua.

"Pak Jokowi, lihat penderitaan saya," katanya dengan tatapan tajam.

Di mata tetangga, Hamid adalah sosok yang cerdas. Meskipun dia tidak memiliki televisi, anehnya Hamid mengetahui perkembangan tentang isu politik dan pemerintahan di Indonesia.

"Dia suka bersosialisasi dengan warga, paling semangat berbicara masalah politik dan pemerintahan, meskipun sekarang sudah agak pikun," sebut tetangga Hamid, Masda.

Rumah Kakek Hamid sudah tak layak dan nyaris roboh (Hasrul Nawir/detikcom)

Masda mengaku sering memberikan makanan dan kepada Hamid saat malam hari, melihat kondisi pria itu dirinya bahkan pernah menyuruh untuk tinggal di rumahnya saat hujan.

"Tidak tega, tapi dia tidak mau pindah. Biasa ji kalau ada makanan dikasi makanan, kopi dan rokok juga," ungkap Masda.

Sementara itu, Staf Desa Bojo, Andi Syah Indra, mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kabupaten Barru agar Hamid mendapatkan bantuan rumah layak huni. Namun, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan respons dari pemerintah.

"Setelah kami mengetahui rumahnya rubuh sejak Januari lalu, kami langsung mendaftarkan nama Hamid di Dinas Sosial dan Basna agar mendapatkan bantuan rumah layak huni, tapi belum ada konfirmasi sampai sekarang," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads