Tinggal di Gubuk Reyot, Nenek di Bone Sulsel Hidup Memprihatinkan

Tinggal di Gubuk Reyot, Nenek di Bone Sulsel Hidup Memprihatinkan

Zulkfli Natsir - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 19:01 WIB
Foto: Rumah reyot nenek Rabi di Bone (Zulkifli Nasir-detikcom)
Bone - Kehidupan nenek Rabi (85) diusia senja sangatlah memprihatinkan. Nenek yang bertahan hidup bersama putra semata wayang Baba (40) itu tinggal di gubuk reyot di Bone, Sulawesi Selatan.

Terlebih lagi, Baba tak bisa berjalan layaknya manusia normal. Dia terpaksa kehilangan 1 kakinya akibat diamputasi.

Kondisi rumah nenek separuh bangunan dinding rumah terbuat dari papan yang susunannya tidak rapat dan tentunya membuat hembusan angin amat dingin bagi penghuninya apalagi ketika hujan deras akan membuat basah dibagian dalam rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tidak ada fasilitas yang kelihatan berharga di dalam rumahnya. Lantai yang dulunya sempat disemen kini nampak beralaskan tanah liat yang berlubang di mana-mana akibat dimakan usia. Di sudut belakang nampak tungku kayu untuk memasak dan ember plastik berisi air.

Lantaran kondisi yang sudah renta, nenek Rabi pun harus mengandalkan anaknya pada pagi hari sebelum berangkat bekerja sebagai buruh kebun. Setiap harinya nenek Rabi harus ditinggal sendiri di dalam rumah. Dengan berjalan terseok sambil membungkuk, nenek pun mengandalkan kursi plastik untuk bertumpu.

Tinggal di Gubuk Reyot, Nenek di Bone Sulsel Hidup MemprihatinkanFoto: Rumah reyot nenek Rabi di Bone (Zulkifli Nasir-detikcom)


"Meski agak malu, saya masih berharap bantuan dari para dermawan nak, karena memang saya tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Semoga kebaikan dibalas Tuhan," ungkapnya dengan bahasa Bugis dan masih terdengar fasih, Senin (1/7/2019).

Untuk kebutuhan minum, nenek Rabi cukup konsumsi air mentah yang sudah didiamkan selama 2 hari di dalam ember plastiknya. Sementara, untuk makan, ketika tidak ada lauk atau makanan jadi yang diberikan para tetangga, nenek pun hanya memakan nasi putih yang dicampurnya dengan garam.

Saat berbincang detikcom di dalam rumah. Kondisi nenek dalam menangkap pembicaraan masih tergolong baik untuk standar usianya. Dia pun nampak berkaca-kaca saat berbicara.

Kehidupan ekonomi yang tergolong masih jauh dari kata 'cukup' yang dijalani nenek Rabi dan anaknya ini sangatlah miris. Untuk uang 5 ribu rupiah nenek bercerita cukup untuk belanja hingga 2 mingguan.



Nenek Rabi pun sempat bercerita saat suaminya masih hidup, dirinya sempat merantau dan menetap di daerah Kalimantan dengan ikut membantu suami yang menjadi buruh tambak, hingga akhirnya suami meninggal di sana puluhan tahun lalu.

Dia pun pulang bersama anaknya dan sempat tinggal di kota Makassar, hingga akhirnya anaknya menderita luka infeksi di bagian kaki namun penanganannya dinilai terlambat hingga harus diamputasi. Dia pun akhirnya memilih pulang ke kampung halaman.



Simak Juga 'Gubuk Reyot Lansia di Polman Dibongkar':

[Gambas:Video 20detik]




(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads