Dia juga berpesan agar tidak ada lagi yang menjadikan perempuan sebagai objek candaan. Dia juga meminta stasiun televisi yang menayangkan pertandingan bola itu memanggil komentator dan menanyakan alasan kenapa perkataan body shaming itu terucap.
"Jadi kalau bisa diselediki dululah baik komentatornya, stasiun tvnya kenapa itu terjadi," pintanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR, Selly Andriani Gantina menyarankan agar komentator bola itu tidak dipekerjakan sementara waktu. Dia juga mengajak agar masyarakat menjaga persatuan tanpa memandang perbedaan.
"Body shaming seperti itu menunjukkan ketidakpahaman terhadap konsep kesetaraan. Menurut saya memalukan. Saya minta pihak TV yang menghire mereka untuk stop mereka," tutur Selly.
"Sepakbola itu membangun persaudaraan dan cinta tanah air. Kalau dinodai oleh ujaran memalukan seperti itu saya jadi menyayangkan. Mari bangun kultur tribun ramah terhadap perempuan dan anak," sambungnya.