Saat bermain petak umpet, Morgan memamerkan sebuah pisau steak dari dapur kepada Annisa. Mendadak Morgan langsung menusukkan pisau itu ke Bella atas arahan Annisa. Ada sekitar 19 tusukan yang membuat Bella berteriak kesakitan dan berdarah-darah. Morgan dan Annisa kemudian meninggalkan Bella, semata-mata agar gadis itu mati pendarahan. Namun ternyata pembunuhan itu gagal, karena Bella akhirnya selamat.
Ternyata, setelah pemeriksaan diketahui bahwa Morgan memang mengidap skizofrenia dan sering berhalusinasi. Selain itu, Morgan dan Annisa terinspirasi pada sosok Slenderman, yang makhluk misterius itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat tahun kemudian, setelah kasus pembunuhan yang gagal ini, Slender Man juga menginspirasi remaja lain. Aaron Campbell, remaja berusia 16 tahun asal Skotlandia tega menculik dan membunuh seorang gadis cilik bernama Alesha MacPhail pada 2 Juli 2018. Sebagaimana dilansir dari BBC, Alesha juga sempat diperkosa dan kemudian ditusuk sampai ratusan kali di sebuah hutan. Kasus pembunuhan Alesha dianggap sebagai kejahatan paling mengerikan dalam sejarah hukum Skotlandia.
Campbell dalam persidangan mengaku sebagai seorang yang terinspirasi dari tokoh pemainan Slender Man. Campbell sejak usia 12 bercita-cita ingin menjadi seorang Youtuber dan sempat memposting cuplikan video permainan Slenderman.
Dalam persidangan, Campbell juga seperti orang yang tidak bersalah. Dia bahkan merasa puas setelah berhasil membunuh Alesha, pengakuan ini membuat majelis hakim keheranan.
"Yang kupikirkan adalah membunuhnya begitu aku melihatnya," ujar Campbel dalam persidangan.
Kasus yang terjadi pada Alesha dan Bella ini memiliki kemiripan dengan kasus ABG N yang bunuh bocah A. ABG N juga menyukai karakter Slenderman dan merasa puas dengan aksinya itu. Polisi menemukan sejumlah sketsa hasil karya N di rumahnya sekaligus tempat kejadian perkara (TKP) di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, terduga pelaku tidak memiliki motif tertentu dalam pembunuhan itu. Yusri menyebut, N berkeinginan membunuh korban seketika melihatnya.
"Pemeriksaan awal, memang betul saat itu rumah kosong kebetulan ibu si tersangka dan si korban sama-sama usaha goreng-gorengan memang saat itu yang bersangkutan tiba-tiba timbul perasaan ingin membunuh dan pada saat itu lihat korban," jelas Yusri kepada wartawan di Polres Jakpus, Jl Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (6/3/2020).
Di antaranya terdapat sejumlah sketsa mulai dari slenderman, gambar wanita terikat, gambar wanita menangis dalam cengkeraman tangan hingga sketsa seorang anak lelaki. Wakapolres Jakpus AKBP Susatyo Purnomo Condro menyebut N adalah anak yang cukup pintar dan jago menggambar.
"Jadi anak ini pintar menggambar," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro saat jumpa pers di Polres Jakpus, Jl Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Sementara itu, Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto menyebut, pelaku melapor sendiri ke polisi dan mengakui perbuatannya seusai melakukan pembunuhan itu. Menurut Heru, pelaku mengaku merasa puas membunuh.
"Kemudian menyatakan saya tidak menyesal tapi saya merasa puas," kata Kombes Heru kepada wartawan di lokasi kejadian, Sawah Besar, Jakpus, Jumat (6/3/2020).
(rdp/tor)