Corona Mengancam, Menkes Terawan Lawan Anggapan Kecolongan

Round-Up

Corona Mengancam, Menkes Terawan Lawan Anggapan Kecolongan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 03 Mar 2020 07:16 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut ada 72 kasus hepatitis A di Depok, Jawa Barat. Tiga orang di antaranya dirawat inap di rumah sakit.
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Andhika Prasetya/detikcom)
Jakarta -

Kasus pertama penularan virus corona (COVID-19) terjadi di Indonesia sejak informasi awal penyebarannya dari Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Indonesia yang awalnya dianggap 'kebal' terhadap virus itu akhirnya tertular. Kecolongan?

Informasi awal mengenai tertularnya warga negara Indonesia di dalam negeri disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 2 Maret 2020. Jokowi mengatakan ada 2 orang yang positif terpapar virus itu dari kontak fisik dengan seorang warga negara Jepang.

Di tengah merebaknya informasi tersebut, kritik terlontar dari Senayan. Anggota Komisi IX dari Fraksi Golkar, Darul Siska, menyebut Indonesia kebobolan virus corona. Darul pun meminta pemerintah menjamin kesembuhan kedua WNI tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini ternyata petugas-petugas kita di pintu masuk Indonesia kebobolan, jadi tidak teliti, nah menjadi perhatian pemerintah bahwa mulai detik ini jangan lagi pemeriksaan itu sampel-sampel, jangan random-random," kata Darul di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta.

Darul pun mendorong pemerintah membuat crisis center di setiap provinsi. Sebab, menurutnya, kebobolan sudah menjadi 'lampu merah' bagi Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Saya kita semuanya sudah harus, ini kan sudah warning keras, sudah lampu merah, sudah dua orang terpapar gitu loh. Jadi pasti nih, jadi crisis center itu menurut saya di Jakarta semua provinsi harus melakukan tindakan yang sama, mencegah jangan sampai orang Indonesia yang terpapar virus ini, ini akan sangat cepat mengancam keselamatan warga Indonesia," imbuhnya.

Namun Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto membantah pemerintah kecolongan terhadap masuknya virus corona ke Indonesia. Terawan menegaskan semuanya sudah bekerja keras menjaga ketahanan kesehatan nasional.

"Bukan masalah ada-tidaknya virus, tetapi ketahanan kesehatan nasional itu menunjukkan kesiapan kita, ini nggak ada istilah kecolongan, nggak ada. Kita sudah berjuang sudah berapa bulan, luar biasa, terima kasih semuanya," kata Terawan.

Dia berharap ketahanan kesehatan nasional Indonesia tetap terjaga. Memang, kini sudah ada dua orang WNI yang positif terjangkit COVID-19, namun bukan berarti pemerintah kecolongan dengan masuknya virus asal China itu.

"Saya yakin ketahanan kesehatan nasional kita akan terjaga karena kekompakan kita bersama saling asah asih asuh bergotong royong untuk menghadapi virus yang sebenarnya biasa saja," kata Terawan.

Terawan juga meyakinkan bahwa virus corona bukanlah hal yang menakutkan. Terawan mengaku sangat percaya diri dalam menghadapi virus mematikan itu.

"Ya itu tergantung kita semua maunya ke mana, maunya apa, yang jelas pemerintah jujur selalu apa adanya. Kamu lihatlah Menkes confident (percaya diri) banget kok, yakin apa yang harus dihadapi," ujar Terawan.

"Yang dihadapi ini Corona, bukan barang yang menakutkan luar biasa. Yang menakutkan itu beritanya. Ini positif saja batuk-batuk biasa," sambungnya.

Dua orang yang terjangkit virus itu disebut berasal dari Depok, Jawa Barat (Jabar). Keduanya merupakan wanita dewasa berusia sekitar 64 tahun dan 31 tahun, berhubungan sebagai ibu dan anak. Saat ini keduanya dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Halaman 2 dari 2
(dhn/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads