Adanya kasus virus Corona di Indonesia membuat warga berbondong-bondong mendatangi pasar dan swalayan untuk memborong kebutuhan pokok. Istana menilai masyarakat tidak perlu sepanik itu.
"Tidak perlu panik, masyarakat tenang, kalau itu terjadi malah akan mempengaruhi ketersediaan. Besok saya undang Kapolri ikut membantu jaga tempat-tempat seperti itu," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Jika mengacu teori supply and demand, harga barang akan naik jika permintaan tinggi. Untuk itu, Moeldoko menyebut Kementerian Perdagangan akan dilibatkan untuk memantau stok pangan.
"Pastilah. Pasti," ujar Moeldoko.
Diberitakan sebelumnya, terjadi panic buying di beberapa supermarket. Pantauan detikcom di Grand Lucky, SCBD, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (2/3), pukul 17.30 WIB, terlihat antrean panjang mengular di depan kasir. Warga tampak membawa troli dengan penuh barang belanjaan.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat laporan adanya warga Jakarta yang menyerbu supermarket untuk membeli kebutuhan karena ada kasus positif Corona. Anies meminta warganya menghentikan tindakan panic buying tersebut.
"Kemudian siang ini sudah terjadi panic buying. Kami berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, Aprindo. Dan dari komunikasi itu, disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta cukup," kata Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Mereka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/3).