DKI Jakarta kembali terendam banjir karena hujan yang terus mengguyur. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak melakukan pembenahan signifikan pada saluran air di Jakarta.
"Banjir hari ini lebih banyak disebabkan hujan lokal bukan banjir kiriman. Luapan air sungai, luberan air dan saluran air menunjukkan memang tidak ada penanganan pembenahan sungai dan perbaikan saluran air kota yang signifikan," kata pengamat tata kota Nirwono Yoga saat dihubungi, Selasa (25/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gubernur DKI Jakarta terlihat tidak ada upaya serius pencegahan mengatasi banjir sejak awal Januari hingga banjir hari ini. Tidak ada upaya serius penanganan banjir inilah yang membuat frustrasi warga, terutama warga yang terdampak banjir (lagi) hari ini," sambungnya.
Selain itu, Nirwono menyoroti Anies yang justru fokus mengurusi program-program revitalisasi hingga Formula E. Padahal, menurutnya, seharusnya Anies bisa fokus membenahi bantaran sungai hingga merehabilitasi saluran air.
"Gubernur DKI malah sibuk ngurusin revitalisasi dan Formula E di Monas pascabanjir awal tahun hingga hari ini. Jakarta memang rawan banjir dari dulu. Tetapi yang membedakan antara gubernur serius apa tidak mengatasi banjirnya? Misal mulai dari membenahi bantaran sungai, merehabilitasi saluran air, merevitalisasi situ danau, embung waduk, memperbanyak RTH (ruang terbuka hijau) baru untuk daerah resapan air," tuturnya.
Simak juga video 'Pintu Air Karet Siaga 1, Anies: Mesin Pompa Berfungsi Baik':
Nirwono menjelaskan saluran air di Jakarta mesti direhabilitasi dengan mempertimbangkan banyak aspek. Berdasarkan datanya, dia menyebut hanya 33 persen saluran air di Jakarta yang berfungsi dengan baik.
"Seluruh saluran air kota Jakarta dan sekitar harus direhabilitasi baik dimensi lebar saluran, keterhubungan antarsaluran, dan perawatannya. Saluran air Jakarta hanya 33% yang berfungsi baik, sisanya 67% tidak berfungsi baik, misal tersumbat sampah, limbah, dan lumpur," jelas Nirwono.
Sebelumnya, Anies telah mengunjungi Pintu Air Manggarai untuk mengecek kondisi banjir di Jakarta. Anies meminta publik mengizinkan dirinya bekerja terlebih dahulu, dengan fokus pada penanganan banjir.
"Penanganannya sedang kami kerjakan, karena itu kalau boleh izinkan kami bekerja sehingga fokusnya pada warga Jakarta," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (25/2).
Anies mengatakan fokusnya kali ini memastikan semua warga yang terkena dampak banjir bisa dievakuasi. Kesehatan dan ketersediaan logistik di tempat pengungsian, lanjut Anies, juga menjadi fokus.
"Tempat pengungsian makanannya cukup, kesehatan terjamin sehingga mereka bisa kembali ke rumahnya ketika banjir surut," imbuh Anies.