Pengacara eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, Maqdir Ismail, menanggapi cuitan akun Twitter @lokataru_id yang membeberkan harta milik buron KPK itu. Ia mempertanyakan asal muasal data Lokataru soal harta Nurhadi itu.
"Luar biasa lebih paham dari penyidik. Emang mereka sudah melakukan asset tracking? Ini bisa jadi fitnah dan bisa jadi perkara," kata Maqdir pada wartawan, Kamis (20/2/2020).
Maqdir juga mempertanyakan kapasitas Lokataru. Maqdir menduga data Lokataru itu merupakan klaim sepihak, sebab bukan hasil dari asset tracking lembaga yang kredibel. Menurutnya, hal itu bisa menjadi fitnah yang merugikan kliennya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya itu pengakuan sepihak, bukan hasil asset tracking yang dilakukan oleh lembaga yang kredibel. Ini bisa jadi fitnah yang akan merugikan," sebutnya.
Ia mengaku akan mendiskusikan dengan kliennya untuk mengambil langkah-langkah terkait temuan Lokataru itu. Ia mengatakan tak akan membiarkan
pihak-pihak yang menyebar fitnah soal kliennya.
"Tentu kami tidak akan biarkan orang-orang menyebar fitnah," ujarnya.
Diberikatakan sebelumnya, akun Twitter @lokataru_id membeberkan mengenai harta kekayaan Nurhadi. Cuitan @lokataru_id diposting dua haris setelah Pada Selasa, 18 Februari 2020, Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar datang ke KPK.
Haris saat itu mengaku mendampingi seorang yang mengaku memiliki informasi mengenai dugaan catatan kejahatan lain yang dilakukan Nurhadi. Pada Kamis (20/2/2020), akun Twitter @lokataru_id membeberkan mengenai harta kekayaan Nurhadi. Apa saja?
"Kekayaan Mantan Sekretaris MA Nurhadi tidak wajar," cuit @lokataru_id mengawali utasnya itu.
Lantas, Lokataru menyebutkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Nurhadi sebesar Rp 33,4 miliar. Harta itu terdiri atas harta bergerak dan tidak bergerak, harta bergerak lainnya, serta giro dan kas.
Namun, menurut Lokataru, ada harta Nurhadi yang diduga hasil dari pencucian uang. Lokataru kemudian membeberkan sejumlah harta Nurhadi.
"Nurhadi juga diduga berupaya 'membilas' sejumlah asetnya, antara lain tanah seluas 4.550 m persegi beserta bangunan di Desa Sukamanah, Bogor. Rumah mewah di jalan Hang Lekir V, dan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Ada pula apartemen mewah di kawasan SCBD, Jakarta Selatan," tulis Lokataru.
"Nurhadi juga tercatat memiliki kebun sawit seluas 134 hektare dan lahan perkebunan seluas 39,5 hektare di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berikut 4 pabrik tisu yang terletak di Surabaya dan Gresik," lanjutnya.
"Ada lagi koleksi barang mewah berupa 2 buah kendaraan Ferrari, sembilan jam Richard Mille dan tiga jam mewah senilai 23 miliar," sebutnya.
(ibh/dhn)