Jakarta -
Survei Indo Barometer menunjukkan ada selisih cukup besar antara kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Rendahnya kepuasan terhadap kinerja Ma'ruf dinilai bukan masalah besar.
"Menurut saya, bukan masalah besar untuk Ma'ruf Amin bila kepuasannya di bawah 50 persen, karena Ma'ruf Amin ini kan wapres," kata pengamat politik Hendri Satrio kepada wartawan, Senin (17/2/2020).
Menurut Hendri, yang terpenting adalah Jokowi merasa nyaman dan terbantu dengan kehadiran Ma'ruf sebagai wapres. Hendri menilai tak masalah jika nilai kepuasan kinerja Ma'ruf lebih rendah dari Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kalau presidennya puas, menurut saya, artinya kerjanya Ma'ruf Amin puas. Jadi, menurut saya, nggak masalah kalau kepuasan publik (terhadap) Ma'ruf Amin itu lebih kecil daripada Presiden, karena kan yang dilihat Presiden," ujar Hendri.
Simak Video "Tingkat Kepuasan Kinerja Ma'ruf Jauh Lebih Rendah dari Jokowi"
[Gambas:Video 20detik]
Hendri menilai wajar jika nilai kepuasan terhadap kinerja Ma'ruf masih di bawah 50 persen dan selisih sekitar 20 persen dari Jokowi. Justru sebaliknya, jika kepuasan kinerja wapres lebih besar, akan menimbulkan pertanyaan publik.
"Kalau kepuasan publik wapres lebih besar daripada presiden kan perlu dipertanyakan ini wapresnya dong yang kerja. Jadi menurut saya wajar dan nggak apa-apa," ujarnya.
Seperti diketahui, Indo Barometer melakukan survei terhadap masyarakat untuk mengevaluasi kinerja 100 hari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya, sebagian besar publik puas terhadap kinerja Jokowi.
"Dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, sebesar 70,1 persen publik puas atas kerja Presiden Joko Widodo. Yang tidak puas 27,4 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Ksatria Arya Wira Room, 1st Floor, Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).
Sementara itu, tingkat kepuasan masyarakat kepada Ma'ruf Amin sebesar 49,6 persen, sedangkan yang tidak puas sebesar 37,5 persen. Sebagai perbandingan, dalam survei Indo Barometer pada Maret 2015, Wakil Presiden Indonesia kala itu, Jusuf Kalla, mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 53,3 persen dan tidak puas 38,8 persen.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden pada 9-15 Januari 2020. Adapun teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error sebesar 2,83 persen.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini