Bangun Waduk
Ahok memaparkan strategi untuk menanggulangi banjir di Ibu Kota. Salah satunya menambah jumlah waduk.
"Kita yang baru membuat banyak embung atau waduk, kita sedang beli tanah, kita tambah lagi 39. Kita sudah selesaikan 50 waduk, termasuk Pluit, dan kita tambah 39 lagi untuk menurunkan banjir," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Jumlah waduk yang dicanangkan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Jakarta. Salah satu proyek pembangunan waduk terletak di Marunda, Jakarta Utara. Sumber dana sendiri disebut Ahok berasal dari pengembang, pemprov, dan pemerintah pusat.
Penyebab Kelapa Gading Banjir
Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi kawasan yang belum bebas dari banjir.
"Nah kalau Kelapa Gading, MOI (Mall of Indonesia) bagaimana? Ya pasti banjir dong, pengembangnya kacau begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.
Ahok menjelaskan pihaknya telah berusaha meminta pertanggungjawaban dari pihak pengembang Kelapa Gading. Namun kini pihak pengembangnya sudah menjadi banyak.
Dia menjelaskan dulu rencananya air yang ada di Kelapa Gadung bakal dibuang ke Waduk Plumpang. Namun seiring waktu berjalan, rencana itu tak terealisasi. "Plumpang diduduki orang. (Padahal) Pertamina dulu kan sempat begini (punya konsep), dulu ada Plumpang minyak (terminal BBM), di sekelilingnya dibikin danau raksasa, kayak kanal, oleh Pertamina untuk melindungi dari kebakaran," kata Ahok.
Ahok menjelaskan air dari kawasan Kelapa Gading rencananya akan dibuang ke Plumpang, tanpa perlu pihak pengembang Kelapa Gading membikin waduk sendiri. "Jadi orang Kelapa Gading berpikir, kita enggak perlu bikin kanal ini, numpang saja ini," kata Ahok.
Karena mengalirkan air ke Plumpang sudah tak bisa, air dari Kelapa Gading kemudian berusaha dialirkan ke Waduk Sunter. Namun ini juga tak bisa lagi dilakukan. Akibatnya, kawasan Kelapa Gading itu acapkali tergenang.
"Numpang ke Sunter, Sunter nggak sanggup, Sunter tenggelam. Nah sekarang kan relatif Sunter nggak tenggelam lagi, kenapa? Karena bikin tembok. Kelapa Gading nggak boleh buang. Tapi Kelapa Gading depan MOI selalu tetap tergenang, pasti," kata Ahok.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini