Salah satu ikon di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), patung massa bakal dibongkar oleh pemerintah setempat dalam waktu dekat. Pembongkaran ini disebut untuk pelebaran area pertigaan Jl Andi Tonro dan Jl Syekh Yusuf.
"Rencananya bulan ini dibongkar," ujar Kadis Kominfo Statistik dan Persandian Gowa Arifuddin Saeni saat dihubungi wartawan, Kamis (13/2).
Menurut Saeni, pembongkaran dilakukan lantaran pertigaan di Jl Andi Tonro dan Jl Syekh Yusuf atau lokasi berdirinya patung massa rawan mengalami kemacetan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut Pak Kadis PU memang dibongkar untuk perluasan jalan. Bulan ini (dibongkar), menurut Pak Kadis PU minggu depan atau minggu ketiga (pembongkaran dilakukan)," ujar Arifuddin Saeni.
Patung massa terletak di RW 5 Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Gowa. Salah seorang warga setempat, Kamaruddin (60) mengaku menyayangkan rencana pembongkaran tersebut dengan alasan nilai histori dan kegunaan yang dimiliki patung massa.
Masyarakat setempat disebut Kamaruddin juga sangat terbantu dengan adanya patung massa lantaran sangat berguna dalam penunjukan alamat.
"Jadi dihilangkan itu patung massa hilang itu alamat, siapa yang bertanggung jawab?" ujar Kamaruddin saat ditemui terpisah di kediamannya yang cuma berjarak sekitar 50 meter dari patung massa, Jumat (14/2).
Dia mengatakan pembongkaran tersebut terkesan dipaksakan lantaran belum ada mediasi dengan masyarakat setempat yang disebutnya selama ini tidak menyetujui rencana pembongkaran tersebut.
"Secara pribadi, saya sayangkan ini. Bukan kepada yang membuat (patung massa), tapi kepada masyarakat yang sudah menggunakan patung ini sebagai identitas alamat," katanya.
Kamaruddin pun menjelaskan cerita di balik pembuatan patung massa yang dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu. Dia bercerita, patung massa diawali pembentukan forum massa di sejumlah kelurahan di Kecamatan Somba Opu.
Pembentukan forum massa, kata Kamaruddin, didasari oleh keresahan warga saat itu karena maraknya kasus kejahatan jalanan.
"Dulu itu sejarahnya, marak terjadi pencurian atau penjambretan sehingga masyarakat buat forum massa yang diketuai Haji Mao Daeng Rewa, itu purnawirawan Angkatan Laut," ujar Kamaruddin.
"Setelah dibentuk itu forum massa, maka dibangunlah ini (patung massa)," sambung Kamaruddin.
Dia mengatakan patung massa yang telah dibuat sebagai simbol atau pesan kepada para pelaku kejahatan jalanan saat itu untuk tidak melakukan kejahatan.
"Waktu itu banyak pelaku yang dimassa. Jadi kita takutkan pemerintah ini (membongkar) baru dia yang dimassa," ujar Kamaruddin.