Sejarahnya, Bung Karno menyintesakan Islam dan nasionalisme. Itu tercatat dalam pembentukan Pancasila ketika atas inisiatif Bung Karno sendiri. Urutannya, Panitia Delapan menjadi Panitia Sembilan yang kemudian melahirkan naskah Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Dari peristiwa pembentukan Panitia Sembilan tersebut terlihat jelas penghormatan Bung Karno terhadap kepentingan golongan Islam dan selalu ingin menjadi jembatan serta menjaga harmoni dan persatuan antara Golongan Islam dan Golongan Kebangsaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Piagam Jakarta itu justru pada awalnya lahir atas inisiatif pribadi Bung Karno membentuk Panitia Sembilan," kata Basarah.
Sejak awal, kalangan agama sudah menyepakati Pancasila. Sila pertama 'Ketuhanan Yang Maha Esa' sangat mencerminkan nasionalisme Indonesia yang religius.
"Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan konsensus final yang disepakati para pendiri bangsa bersama para alim ulama dan tokoh-tokoh agama lainnya serta tokoh-tokoh kebangsaan yang telah bersepakat Pancasila sebagai kalimatunsawa atau titik temu di antara berbagai macam kemajemukan bangsa Indonesia,'' tandas Dosen Universitas Islam Malang (UNISMA) itu.
(dnu/van)