Pada 223 tahun lalu, gempa bumi dengan magnitudo 8,4 terjadi di Megatrust Sumatera. Gempa besar ini memicu terjadinya tsunami.
Gempa besar itu terjadi pada 10 Februari 1797 pada pukul 22.00 WIB.
"Gempabumi tersebut menyebabkan tsunami dan kerusakan di Kota Padang," demikian tulis BMKG Padang Panjang lewat akun Instagram @bmkgpadangpanjang seperti dilihat detikcom, Senin (10/2/2020).
Baca juga: Seputar Tsunami Aceh 15 Tahun Silam |
Dampak dahsyat gelombang tsunami tersebut menyebabkan kapal Inggris seberat 200 ton tersapu ke darat sejauh 1 km. Tinggi gelombang tsunami tercatat setinggi 5-10 meter di pantai.
BMKG Padang Panjang menjelaskan secara ringkas laporan dari gempa dan tsunami tahun 1797 terfokus pada akibat tsunami di muara sungai hingga pelabuhan (Muaro Padang). Saat itu perumahan penduduk baru berfokus pada wilayah tersebut.
"Lama guncangan yang terasa di Padang adalah satu menit. Laporan du Puy (1845) mengindikasikan bahwa gempa ini adalah salah satu gempa terkuat dalam ingatan penduduk Padang waktu itu," tulis BMKG Padang Panjang.
"Banyak rumah yang ambruk dan terjadi rekahan di tanah dengan bukaan 3-4 inchi," tambahnya.
BMKG Padang Panjang mengatakan dilaporkan tsunami menggenangi seluruh Kota Padang. Dilaporkan pula terjadi pasang-surut di pelabuhan sebanyak 3-4 kali.
BMKG Padang Panjang mengingatkan agar peristiwa bersejarah tersebut diperhatikan mengingat saat ini wilayah yang terdampak pada 1797 sudah dipenuhi penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zona terendam, saat ini sudah menjadi hunian masif dan mutlak membutuhkan pengurangan risiko bencana," tulisnya.
(jbr/fdn)View this post on InstagramA post shared by BMKG Padang Panjang (@bmkgpadangpanjang) on Feb 10, 2020 at 3:21am PST