Lebih jauh, Presiden menyebut bahwa kunjungan tersebut juga ia lakukan saat Australia sedang menghadapi tantangan kebakaran hutan yang cukup masif. "Justru di saat seperti inilah pentingnya seorang teman untuk bertandang. Saling menguatkan di waktu sulit dan saling menguatkan untuk berkontribusi pada dunia," imbuh Jokowi.
Jokowi kemudian menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berhubungan baik dengan negara-negara tetangga, termasuk Australia. Jokowi berharap kerja sama antara Australia-Indonesia dapat terus dilakukan, dengan catatan saling menguntungkan.
"Hubungan ekonomi akan terus kita perkuat melalui implementasi IA-CEPA. Hubungan antarmasyarakat akan terus kita perkuat melalui kerja sama pendidikan," tandasnya.
Sebelum santap siang kenegaraan, Hurley beserta istrinya lebih dulu menyambut Jokowi di State Entrance. Sebelum masuk ke Government House, mereka foto bersama diiringi dentuman meriam yang ditembakkan sebanyak 21 kali.
Di dalam gedung, Jokowi disambut oleh Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan First Assistant Secretary, Ministerial Support Division DPMC Gerrard Martin, untuk upacara kenegaraan bersama. Penyambutan ditutup dengan jamuan santap siang, yang juga dihadiri Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Dalam kunjungan kenegaraan kali ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2019 Karhutla Meningkat, Jokowi: Apa Kurang yang Dicopot?
(aud/aud)