Pemerintah Kabupaten Natuna meminta pemerintah pusat membangun rumah sakit sebagai bentuk kompensasi karena wilayahnya dijadikan tempat observasi WNI dari Wuhan. Pihak Istana mengatakan permintaan itu akan dipertimbangkan.
"Usulan tersebut akan kami catat dan mudah-mudahan bisa dipertimbangkan lebih jauh," kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Fadjroel mengatakan situasi masyarakat di Natuna saat ini sudah membaik. Hal itu menyusul pertemuan pemkab Natuna dengan Menko Polhukam Mahfud Md dan Mendagri Tito Karnavian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan masyarakat Natuna pada saat ini, kami mengucapkan terima kasih karena perkembangannya sudah sangat membaik. Kemarin sudah ada pertemuan antara para pihak di bawah Menko Polhukam sebagai koordinator sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2019 yang melibatkan sejumlah kementerian, sudah bertemu dengan pihak Pemda Natuna, alhamdulillah semua sudah bisa diperjelas," ujar Fadjroel.
Fadjroel mengakui awalnya sebagian masyarakat Natuna menolak wilayahnya dijadikan tempat observasi. Namun, kata Fadjroel, masyarakat Natuna perlahan-lahan mulai mengerti maksud pemerintah.
"Jadi kami mendapatkan masukan terima kasih ada cluster-cluster tertentu di masyarakat yang tampaknya belum mendapatkan akses informasi ini belum terlalu optimal. Tapi alhamdulillah sampai hari ini sudah berjalan baik, dan dari Kemenkes setiap hari menyampaikan video-video pendek kepada publik dan mudah-mudahan dapat diakses di medsos, media online, media cetak, itu merupakan gambaran bahwa situasinya dikendalikan di bawah Menkes Pak Terawan," imbuhnya.
Simak Video "Edaran Libur 'Corona' Dicabut, Banyak Siswa di Natuna Belum Masuk"