Warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, masih menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal meminta kompensasi kepada pemerintah pusat karena daerah yang dipimpinnya dijadikan tempat observasi.
"Betul (kami meminta kompensasi). Yang jelas kami minta nanti dibangun rumah sakit yang lebih lengkap," kata Hamid di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Untuk sementara, selama WNI dari Wuhan diobservasi, Hamid meminta pemerintah pusat memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk rumah sakit yang ada di Natuna. Dia menyebut perihal kompensasi itu sudah dibicarakan dengan Menteri Kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan sekarang ini, untuk mengatasi permasalahan itu, kami minta dibantu peralatan yang kurang di RS kami itu untuk supaya segera juga diperhatikan oleh Pak Menteri Kesehatan. Jadi sudah kita bicarakan," jelasnya.
Seperti diketahui, WNI dari Wuhan akan diobservasi selama 14 hari di Natuna. Di sana, mereka menjalani tes kesehatan dan serangkaian prosedur lainnya.
Menkes Terawan Agus Putranto Putranto menjamin kondisi kesehatan warga Natuna terkait observasi WNI yang baru saja dievakuasi dari Wuhan, China, karena wabah virus Corona. Terawan menyebut dirinya akan berada di garda terdepan untuk menjamin kesehatan.
"Saya menjaminkan badan saya, karena itu saya ada di garda terdepan," kata Terawan di kantor Menko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
(zak/gbr)