Manuver Poros Baru dan GNPF Ulama di Ibu Kota Sumatera Utara

Round-Up

Manuver Poros Baru dan GNPF Ulama di Ibu Kota Sumatera Utara

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Feb 2020 05:43 WIB
ilustrasi pilkada serentak 2015
ilustrasi pilkada serentak. (Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi)


PKS Medan mengapresiasi langkah ormas-ormas Islam melakukan pemetaan untuk bursa cawalkot. Namun PKS tetap memperjuangkan kader sendiri untuk Pilkada Medan.

"Hasil keputusan ormas-ormas tersebut mudah-mudahan menjadi khazanah bagi bursa bakal calon wali kota dan wakil wali kota Medan. Kedua, kita belum sampai kepada tahapan apakah nama-nama itu masuk radar PKS atau tidak, sampai hari ini kita masih memperjuangkan mengusung kader partai," kata Ketua PKS Medan Salman Alfarisi.

Salman juga mengatakan PKS bakal melihat respons masyarakat soal nama-nama bakal cawalkot Medan yang ada. Lalu, siapa kader yang sedang diperjuangkan PKS untuk menjadi cawalkot Medan?

"Seluruh kader PKS berpotensi menjadi cakada (calon kepala daerah). Itu sangat bergantung kepada dinamika komunikasi politik baik kepada parpol, bakal calon, ormas, maupun masyarakat," jelas Salman.



Lebih lanjut, PAN bakal mempertimbangkan nama-nama yang dimunculkan oleh GNPF Ulama Sumut. Sekretaris DPW PAN Sumut Hendra Cipta mengatakan partainya memiliki mekanisme sendiri dalam menjaring dan menentukan calon kepala daerah yang bakal diusung. PAN di daerah bakal melaksanakan mekanisme yang sesuai dengan aturan partai.

"Kalau DPD dan DPW akan mengikuti mekanisme," kata Cipta.

Adapun keenam nama yang diajukan oleh koalisi Ormas Islam itu adalah Irfan Hamidy, Dedi Iskandar Batubara, Azwir Ibnu Azizi, Latif Khan, Qosim Nurseha, dan Abdul Hakim Siagian. Hendra menyebut munculnya nama-nama itu menjadi masukan.

"Kalau ada ormas-ormas memberikan sinyal untuk enam tokoh yang kita lihat memang capable, kapasitasnya memenuhi dan semuanya tokoh-tokoh yang luar biasa di Medan. Tapi bagi kita itu ya untuk masukan akhirnya. Karena pada akhirnya semua harus dihitung persiapan dan segala macam," ucapnya.

PAN sendiri memiliki enam kursi di DPRD Kota Medan dan butuh setidaknya empat kursi lagi untuk bisa mengajukan pasangan calon di Pilkada Medan. PAN juga sudah menjalin komunikasi soal poros baru dengan PKS-Demokrat terkait Pilkada Medan.



Di sisi lain, Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, meminta agar Pilkada Medan tidak dikaitkan dengan politik identitas. Sugiat menyebut 6 nama yang diusung ormas Islam memiliki cukup pengalaman di Kota Medan. Namun, Gerindra tidak mempertimbangkan nama-nama itu untuk diusung di Pilkada Medan 2020.

"Kita berharap kawan-kawan umat Islam mencari solusi terhadap permasalahan di Kota Medan. Paling penting semangatnya bukan berhenti di politik identitas, tapi semangatnya Kota Medan bisa bangkit seperti dulu, menjadi kota terbesar nomor 3 di Indonesia," ujar Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, saat dihubungi, Selasa (28/1/2020).


(idn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads