Sementara itu, Lola Amaria dan juga Baskara Mahendra sangat terkesan dengan tanggapan positif warga Rusia terhadap film yang ditayangkan. Penonton banyak yang menghampiri Lola dan Baskara setelah film diputar untuk sekedar meminta tanda tangan dan berfoto bersama.
"Suatu kehormatan bagi kami bisa memperkenalkan Indonesia kepada warga Rusia melalui karya kami, terlebih lagi dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia," ucap Lola.
![]() |
Salah satu warga Rusia, Anna Shaposhnikova mengatakan film Lima sangat bagus karena menceritakan tentang masalah kehidupan sehari-hari dengan segala dinamikanya di tengah masyarakat yang majemuk. Menurut Anna, cerita film yang ditayangkan sangat menyentuh dirinya karena mirip dengan yang dia alami.
"Saya senang dan berharap adanya film-film Indonesia yang masuk ke Rusia," kata Anna setelah menonton film Lima.
Berbagai tanggapan positif disampaikan para penonton lainnya, baik secara lisan, maupun tertulis melalui pesan singkat, termasuk ke media sosial KBRI Moskow.
Film Lima di rilis pada Mei 2018 menceritakan sebuah keluarga dalam menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan. Film ini memberikan pesan pluralisme, toleransi, dan perenialisme. Ide utama film ini berasal dari lima sila dalam Pancasila. Film sudah diputar di 21 kota di 12 negara, termasuk Rusia.
Selain di Moskow, film "Lima" juga diputar di bioskop "Mir", Kazan, Republik Tatarstan, Rusia pada 25 Januari 2020.
(zap/idh)