Penculikan oleh Abu Sayyaf kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah lima WNI. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta pemerintah Malaysia meningkatkan keamanan di wilayah perairan negaranya agar peristiwa seperti ini tak lagi terulang.
"Kita mohonkan perhatian kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan yang menjadi wilayah mereka karena kita sudah ada kerja sama trilateral antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Dan kita memiliki komitmen untuk menjaga keamanan wilayah air masing-masing negara," kata Retno di Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020)
"Karena itu, pesan sudah kita sampaikan kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan mereka," sambung Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno mengimbau para pemilik kapal agar menjaga keselamatan para nelayan. Dia juga minta agar para pemilik kapal menaati aturan yang sudah ada.
"Saya juga mintakan kepada para pemilik kapal untuk ikut menjaga keselamatan para nelayan Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal tersebut. Jadi para pemilik kapal juga harus mengindahkan aturan-aturan yang diberikan oleh otoritas Malaysia. Karena kalau tidak, korban akan terus terjadi dan ini tidak bisa kita biarkan terus-menerus," ujar Retno.
Pemerintah Indonesia sudah berusaha melakukan koordinasi dengan pihak Malaysia untuk menangani kasus tersebut. Selain itu, pemerintah sudah bertemu dengan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia dan Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Filipina.
"Kemarin Kementerian Luar Negeri sudah memanggil Duta Besar Malaysia untuk Jakarta dan juga charge d'affaires atau Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Filipina menyampaikan mengenai penculikan lima warga negara Indonesia," kata Retno.
Simak Juga Video "Menlu Jepang Coba MRT Jakarta"
Lebih lanjut Retno mengatakan selama ini sudah ada 13 kasus penculikan yang terjadi di perairan Sabah, Malaysia. Dari 13 kasus tersebut, terdapat 44 WNI yang diculik.
"Dari jumlah, kalau dilihat dari jumlahnya, total ada 44 warga negara yang diculik, 13 kasus penculikan. Jadi 44 dari 13 kasus penculikan yang hampir semuanya locus-nya adalah di perairan Sabah," ucap Retno.
Seperti diketahui, warga negara Indonesia kembali disandera di wilayah perairan Malaysia. Penculikan terjadi pada Kamis (16/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Insiden penculikan itu diterima aparat kepolisian maritim Lahad Datu pada Jumat (17/1) pada pukul 13.17 waktu setempat. Aparat kepolisian negara tersebut lalu melakukan pencarian. Petugas melihat kapal bergerak dari arah Filipina memasuki perairan Malaysia.
Keberadaan kapal tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat. Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan.
Di dalamnya ditemukan tiga kru yang semuanya WNI. Mereka adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36). Sementara lima rekannya yang diculik adalah Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).