Jakarta - Seorang anak buah kapal (ABK) asal Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Alfatah M (20), meninggal saat berlayar dan jenazahnya dibuang ke laut. Keluarga Alfatah pun melakukan salat gaib untuk mendoakannya.
"Kami baru menerima kabar kematian almarhum dari Surat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI , kemarin, keluarga juga telah melakukan salat jenazah setelah mendapatkan kabar," jelas sepupu Alfatah, Khairil saat dihubungi
detikcom, Senin(20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, sebenarnya keluarga mengharapkan agar jenazah Alfatah bisa dipulangkan ke Enrekang. Dia juga mengenang terakhir kali berkomunikasi dengan adiknya.
"Kami sangat ingin melihat jenazahnya, tapi mungkin itu sudah hal yang mustahil," kata Rasyid.
"(terakhir komunikasi) waktu masih di Hong Kong, pas di Bandara menuju Korea dia sempat telepon, dan setelah itu tidak pernah ada kabar lagi," ungkitnya.
Tonton juga Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Bangka Belitung :
Sebelumnya, keluarga korban menerima surat yang menyatakan korban awalnya sedang tidak enak badan dengan gejala kaki dan wajah bengkak, napas pendek, serta dada nyeri saat berlayar menggunakan kapal Long Xing 692 di Apia, negara Kepulauan Samoa.
Masih dalam surat yang diterima keluarga Alfatah, disebutkan Alfatah dipindahkan ke kapal Long Xing 802 lantaran kapal tersebut bakal berlabuh di Samoa sehingga korban dapat dirujuk ke rumah sakit. Namun tak berselang lama dia dinyatakan meninggal setelah delapan jam setelah dipindahkan.
Di kapal Long Xing 802 inilah jenazah korban dibuang ke laut dengan alasan kapten kapal khawatir jenazah Alfatah menimbulkan penyakit menular yang bakal menjangkiti kru lainnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini