Dalam pertemuan tersebut, Bupati Diari juga meminta viralnya video tidak diperpanjang. Lambok mengatakan pihaknya juga menyatakan minta maaf kepada pelanggan.
"Pak Bupati juga meminta tak diperpanjang lagi soal viral itu. Saya lewat akun Facebook juga sudah menyampaikan minta maaf. Dan sudah disertakan nomor telepon untuk bagi pihak yang ingin memberi masukan atau saran," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, beredar video pelanggan yang memprotes karena dua ekor ayam yang dipesannya dihargai Rp 800 ribu. Lambok mengatakan peristiwa itu terjadi pada 2 Januari 2020.
Lambok mengatakan saat itu harga ayam sedang tinggi karena masih suasana Natal dan tahun baru. Selain itu ayam jadi pilihan utama karena saat itu sedang ramai kolera babi. Di luar situasi itu, dia menjelaskan bahwa 2 ekor ayam dihargai Rp 800 ribu normal mengingat pelanggan yang protes itu berjumlah 10 orang.
"Misal mereka minta makan perpotong dengan sop, satu orang cuma kena Rp 40.000. Itu harga Natal dan tahun baru. Tapi mereka datang bersama 10 orang. Ada di bon mereka harga satu ekor ayam Rp 350 ribu. Ditambah nasi, sop, minuman mereka," ujar Lambok.
(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini