"Enggak ada (indikasi kekerasan). Informasi sejauh ini kecelakaan, ternyata memang ada indikasi dia bunuh diri, dia lompat," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Heri Purnomo saat dihubungi detikcom, Jumat (17/1/2020).
Heri mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/1), bukan Rabu (15/1) sebagaimana ditulis sebelumnya. Saat itu para siswa sedang melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sendiri baru menerima informasi terkait kematian korban pada Rabu (15/1). Awalnya, informasi yang diterima polisi bahwa korban terjatuh dari lantai 4 sekolah tersebut.
"Karena info seperti itu nggak dilaporkan ke polisi," imbuhnya.
Heri melanjutkan, saat itu korban dibawa ke Rumah Sakit Polri. Korban dinyatakan meninggal dua hari kemudian setelah dirawat di RS Polri.
Simak Juga Video "Depresi Dicerai Istri, Pria Bertato Ini Coba Bunuh Diri"
"Korban meninggal pada Kamis (16/1)," imbuhnya.
Setelah menerima informasi tersebut, polisi mengecek ke lokasi. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.
"Setelah cek ke TKP, ada indikasi memang bunuh diri," lanjutnya.
Namun, mengenai apa motif korban bunuh diri, polisi belum mengetahuinya.
"Motif masih dalam penyelidikan, apakah masalah keluarga atau ada masalah yang lain," tandasnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini