Awalnya, Zuraida membuat skenario Jamaluddin meninggal karena serangan jantung. Maka kedua eksekutor, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi, membekap Jamaluddin yang sedang tidur menggunakan bantal dan bed cover.
Martuani mengatakan setelah Jamaluddin tewas, ada luka lebam di wajah hakim senior Pengadilan Negeri (PN) Medan itu. Skenario Jamaluddin terkena serangan jantung pun gagal. Maka Zuraida bersama kedua eksekutor mencari cara menutupi kematian Jamaluddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jefri dan Reza berencana membuang jasad Jamaluddin saat tengah malam, sekitar pukul 01.00 WIB. Namun Zuraida melarang karena suaminya tak punya kebiasaan keluar tengah malam. Menurutnya, hal itu akan memancing kecurigaan petugas sekuriti yang menjaga kompleks.
Akhirnya mereka sepakat membawa keluar jasad Jamaluddin di waktu subuh. Mereka membuat skenario Jamaluddin tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
Mobil Jamaluddin ditabrakkan di daerah kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang. Seakan-akan Jamaluddin jadi korban kecelakaan. Dalam rekonstruksi kedua ini, akan diperagakan 77 adegan. Rekonstruksi kedua ini memeragakan soal Zuraida menjemput eksekutor, eksekusi pembunuhan Jamaluddin, dan pembuangan mayat Jamaluddin.
Polisi Soal Kematian Hakim PN Medan: Istri Otaki Pelaku Pembunuhan!
(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini