Lasmini meninggal dunia pada Jumat ( 10/1/2020) pagi. Saat mengembuskan nafas terakhirnya, dia didampingi Aminatun (63) tetangganya, termasuk suami Aminatun bernama Agus Ghasani (67).
"Mbah pergi dengan tenang sekitar pukul 08.45 WITA, usai dibersihkan tubuhnya," kata Aminatun di kediaman tempat nenek Lasmini disemayamkan sebelum dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nenek Lasmini dimakamkan di pemakaman Islam di Jalan AW Syahranie kelurahan Gunung Kelua Samarinda sekitar pukul 15.20 WITA setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Al Falah Samarinda.
Puluhan warga yang merupakan tetangga korban ikut mengantarkan jenazah ketempat peristirahatannya terakhir.
"Mbah kini sudah temang, kemarin kemarin dia berharap ada keluarga yang menjenguk atau minimal menemaninya di akhir masa hayatnya, namun gagal, kini kita doakan dia tenang di alamnya saat ini, dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," tutup Aminatun.
Sebelumnya diberitakan bahwa Lasmini (89) menunggu kehadiran keluarganya menemani di salah satu ruangan RSUD AW Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur.
Wanita pensiunan pegawai pemerintah ini sejak tahun 1988 terpisah dengan keluarganya, dan sejak itu ia tinggal dan menetap bersama keluarga Agus Ghasani pria asal Trenggalek Jawa Timur yang setia menemani nenek Lasmini hingga akhir hayatnya.
Dari pengakuannya Ibu Lasmini lahir pada 1931 di Kendal, Jawa Tengah. Sejak 1988, saat itu kondisinya sudah memprihatinkan ia menjadi pelupa, ia bahkan tidak ingat berapa jumlah anaknya. Tidak ada identitas membuat Agus sulit mencari asal usul nenek Lasmini.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini