Demak Larang Berkunjung Jelang Magrib, Ini Adab Bertamu dan Menerima Tamu

Demak Larang Berkunjung Jelang Magrib, Ini Adab Bertamu dan Menerima Tamu

Niken Widya Yunita - detikNews
Kamis, 09 Jan 2020 13:24 WIB
Foto: Dok. HomeAdvisor/Demak Larang Berkunjung Jelang Magrib, Ini Adab Bertamu dan Menerima Tamu
Jakarta - Bupati Demak M Natsir mengeluarkan edaran terkait larangan bertamu jelang Magrib sampai Isya agar dapat memanfaatkan waktu untuk mengaji, belajar agama atau pengetahuan umum. Lalu seperti adab dalam bertamu dan menerima tamu dalam Islam?

Adab Bertamu

Bertamu adalah suatu kegiatan berkunjung ke kediaman seseorang. Bertamu bisa dari sekadar singgah atau keperluan seperti menjenguk dan keperluan mendesak lainnya. Meski demikian, perlu diperhatikan adab bertamu dalam Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Perhatikan Niat

Bertamu harus memperhatikan niat. Niat bertamu dapat menyambung silaturahmi. Silaturahmi merupakan hal yang penting dalam Islam. Banyak manfaat yang didapat dari silaturahmi, seperti mendapat banyak rezeki. Tapi tentu saja bertamu juga menerima tamu ada adab-adabnya.

Allah berfirman dalam surat al-Hijr ayat 51 - 54:


وَنَبِّئۡهُمۡ عَن ضَيۡفِ إِبۡرَٰهِيمَ ٥١ إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَٰمٗا قَالَ إِنَّا مِنكُمۡ وَجِلُونَ ٥٢ قَالُواْ لَا تَوۡجَلۡ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٖ ٥٣ قَالَ أَبَشَّرۡتُمُونِي عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِيَ ٱلۡكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ ٥٤


Artinya:


(51) Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; (52) Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: 'Salaam'. Berkata Ibrahim: 'Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu'; (53) Mereka berkata: 'Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim'; (54) Berkata Ibrahim: 'Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini? (QS. al-Hijr : 51-54)



2. Berpakaian Rapi

Kita wajib memperhatikan pakaian saat akan bertamu. Berpakaianlah yang sopan dan rapi ketika bertamu. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kita terhadap tuan rumah.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam surat al-A'raaf ayat 26 yang berbunyi:


يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ ٢٦


Artinya:

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS al-A'raaf : 26)

3. Bertamu di Waktu Yang Tepat

Waktu bertamu harus diperhatikan dan tidak mengganggu tuan rumah seperti waktu tengah malam, subuh, maghrib, atau saat-saat beristirahat. Perlu diketahui juga apakan yang akan dikunjungi sedang ada acara keluarga. Karena itu, lebih baik kita memberi kabar terlebih dulu sebelum bertamu.

4. Ketuk Pintu

Sebelum bertamu ke rumah orang, kita harus memberi salam atau mengetuk pintu rumah dan mengucap salam dengan lembut. Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam surat an-Nur ayat 27 yang berbunyi:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٢٧


Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (QS an-Nur : 27)

Rasulullah SAW juga menambahkan perihal adab bertamu:

"Apabila seorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang." (HR Bukhari).



5. Jangan Berdiri dengan Menghadap Pintu Masuk

Kita dilarang berdiri menghadap pintu masuk. Hal ini untuk mencegah kita tidak secara langsung melihat apa yang ada di dalam rumah orang yang mengundang sebelum kita diizinkan dan kesiapan pemilik rumah untuk mempersiapkan segalanya dalam menyambut tamu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Abdullah bin Bisyr ia berkata,

"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu'alaikum... assalamu'alaikum..." (HR. Abu Dawud, shohih).

6. Jabat Tangan

Ketika bertamu, berjabat tanganlah dengan tuan rumah yang sesama perempuan atau sesama laki-laki. Hal ini untuk menunjukkan mempererat tali silaturahmi. Nabi SAW bersabda:

"Apabila kamu saling jumpa, maka saling mengucapkan salam dan bersalam-salaman. Bila saling berpisah, maka berpisahlah dengan ucapan istigfar". (HR At Tahawi).

7. Menghindari Ikhtilat

Ikhtilat terjadi saat laki-laki bersama dengan seorang wanita yang bukan mahramnya. Ketika seorang lelaki dewasa maka pastikan di rumah tersebut ada ayahnya atau suaminya atau seorang lelaki dewasanya. Hal ini untuk menghindari ikhtilat dan fitnah. Karena ikhtilat adalah perkara yang mendekatkan kita kepada zina dan maksiat.

Allah berfirman:


وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا ٣٢

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS al-isra' : 32)

8. Sopan Santun dalam Sikap dan Ucapan

Sopan santun dalam bersikap dan ucapan sangat penting untuk menghormati dan menyenangkan hati tuan rumah. Perilaku sopan santun ini akan menghindarkan kita dari perbuatan yang menyakiti hati tuan rumah.



9. Perhatikan Batas Waktu Bertamu

Perhatikan lama kunjungan penting dalam bertamu. Jangan sampai tuan rumah yang kedatangan tamu dalam jangka waktu yang lama merasa terbebani dan tidak nyaman dengan kehadiran tamunya tersebut.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu sedekah tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyakiti hati tuan rumah". (HR Baihaqi).

Adab Menerima Tamu dalam Islam

Sebagai tuan rumah, ada adab ketika menerima tamu sesuai pandangan Islam:

1. Berpakaian Pantas

Tidak hanya tamu yang dianjurkan mengenakan pakaian yang pantas, tuan rumah juga diharuskan untuk melakukan hal yang sama. Gunakanlah pakaian yang pantas untuk menghormati tamu dan menghormati diri kita sendiri.

2. Bersikap Sopan

Sopan santun dan keramahan harus diutamakan saat menerima tamu. Hal ini dilakukan untuk menghormati dan menyamankan tamu saat berkunjung ke rumah kita.

3. Menyediakan Jamuan

Sebagai tuan rumah, kita wajib memberikan jamuan yang pantas untuk tamu yang berkunjung. Namun hal ini tidak dipaksakan untuk memberi jamuan yang mewah, cukup berikan jamuan yang ada misalnya hanya air putih saja atau dengan senyum dan sikap yang baik. (Baca juga: Balasan Menyakiti Hati Orang Lain; Hukum Memandang Wanita dalam Islam).

4. Menghormati Tamu yang Menginap

Saat tamu akan menginap, maka kita diharuskan untuk melayani dan memberikan jamuan yang baik seperti membersihkan tempat tidur dan memberi jamuan lainnya.

Nabi SAW bersabda:

"Hormatilah tamu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan shadaqoh darinya." (HR. Muttafaqun'alaihi).

5. Mengantarkan Tamu Sampai Halaman Pulang

Sunnahnya, kita mengantarkan sampai halaman saat tamu akan pulang. Rasululllah bersabda:

"Sesungguhnya merupakan perbuatan yang sunnah apabila seseorang (tuan rumah) keluar bersama-sama tamunya sampai ke pintu halaman." (HR.Ibnu Majjah).

Demikianlah adab dalam bertamu dan menerima tamu menurut Islam. Adab bertamu dan menerima tamu ini bertujuan untuk menghormati hati tamu yang dikunjungi.


Halaman 2 dari 2
(nwy/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads