Mereka tergeletak kesakitan dengan luka karena menghantam besi-besi baja.The New York Times dalam artikel Adrift 500 Feet Under the Sea, a Minute Was an Eternity menggambarkan darah ada dimana-mana dan sejumlah pelaut terkapar tak sadarkan diri. "Tampak seperti rumah jagal," ujar Perwira Kepala, Danny R. Hager.
Di bagian ekor kapal, Joseph A. Ashley, yang bertugas di bagian mesin sedang mengambil jatah waktu istirahat untuk merokok. Naas baginya, benturan keras kapal membuatnya terlempar menghantam pintu besi. Tulang tengkoraknya pecah.
Tabrakan tersebut membuat lubang besar di tangki pemberat bagian depan kapal. Tebalnya dinding lambung dalam kapal dengan berat 7000 ton itu melindungi reaktor nuklir dan ruangan tempat para kru berada. Untungnya lagi kapal seharga USD 1 miliar masih bisa naik ke atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Laut AS menyatakan Mooney dan sejumlah perwira bersalah atas kecelakaan tersebut. Namun, Mooney mengambil alih semua tanggung jawab itu. The New York Times menyebut Mooney mengakui melakukan kesalahan kritis seperti menjalankan kapal terlalu cepat dan tidak melakukan pemeriksaan silang rute dengan peta lain.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini